PGN Alirkan Gas Bertahap ke 6.706 Rumah Tangga di Semarang Barat

photo author
- Kamis, 5 November 2020 | 19:18 WIB
fb6411de-ed07-4f07-85b9-3f44dc0e0276
fb6411de-ed07-4f07-85b9-3f44dc0e0276

Dari inovasi pioneering tersebut kemudian dilanjutkan dengan penugasan pemerintah melalui Kementerian ESDM dengan dana APBN untuk mengalirkan gas dari Blora ke Semarang Timur pada tahun 2016.

“Untuk pertama kalinya dulu, PGN berinovasi mengembangkan layanan gas bumi menggunakan CNG Tambak Aji di Semarang agar masyarakat setempat dapat merasakan manfaat gas bumi secara langsung. Setelah Semarang Timur, kini wilayah Kecamatan Semarang Barat sudah dapat ikut merasakannya,” papar Arif, (5/11/2020).

“Dukungan dari berbagai pihak tentu menjadi salah satu faktor pendorong realisasi Acara Pengaliran pertama gas yang menuju ke Kecamatan Semarang Barat ini melibatkan pihak-pihak terkait antara lain lurah Kalibanteng Kidul, Ditjen Migas, Kementerian ESDM dan Pemerintah Kota Semarang,” imbuh Arif.

Arif mengungkapkan, pemanfaatan gas untuk rumah tangga di Semarang ini sebagai bentuk komitmen PGN dalam melaksanakan penugasan dari pemerintah melalui Kementerian ESDM. Tahun 2020 ini, Kementerian ESDM memberikan tugas kepada PGN melalui Kepmen ESDM No 85K/16/MEM/2020.

Penugasan tersebut untuk melakukan pembangunan dan pengoperasian jaringan gas (jargas) untuk pelanggan dengan kategori rumah tangga dan pelanggan kecil. Semarang menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan alokasi pembangunan jargas sebanyak 6.706 SR, bersamaan dengan Kabupaten Blora sebanyak 4.019 SR.

Arif berharap, kolaborasi dengan Kementerian ESDM pada pembangunan jaringan gas rumah tangga pemanfaatan gas bumi dapat memperluas pemanfaatan gas bumi oleh masyarakat Jawa Tengah untuk kebutuhan maupun produktivitas sehari-hari.

“Pada dasarnya pengaliran gas rumah tangga juga bagian dari upaya mewujudkan Kemandirian Ekonomi RI yang terangkum dalam program Nawa Cita Pemerintah RI. Dengan demikian, pembangunan jaringan gas ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi yang persediaannya melimpah, bersamaan dengan upaya mengurangi impor gas tabung,” jelas Arif.

Arif mengemukakan, penggunaan gas bumi lebih ekonomis. Jika dihitung konsumsi per bulan maka untuk satu rumah tangga rata-rata membutuhkan 15 meter kubik dengan tarif per kubik sebesar Rp 4.250, maka total penggunaan dalam satu bulan ialah sebanyak Rp 63.750.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X