“Yang menang tidak usah selebrasi dengan mengumpulkan dulu, dengan doa saja tunggu sampai pelantikan,” terangnya.
Selain angka pasrtisipasi pemilih yang relatif tinggi, pelaksanaan Pilkada serentak terutama di Jawa Tengah belum berdampak terhadap penyebaran virus Covid-19. Namun, ia masih menunggu beberapa hari ke depan untuk memastikan apakah Pilkada berpengaruh terhadap angka penyebaran Covid-19 atau tidak.
“Sampai hari ini belum terasa, tapi kita menunggu kalau kena di situ maka setidaknya 4-7 hari. Sampai hari ini belum terlihat, karena memang kerumunan hampir-hampir tidak terjadi,” paparnya.
Sementara Ketua KPU Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat menuturkan bahwa tingginya partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah karena adanya dukungan dari steakholder, salah satunya pemerintah daerah.
“Dari awal kita fokus sosialisasi Pilkada di tengah kondisi pandemi. Kita meyakinkan publik bahwa Pilkada di bawah kendali protokol kesehatan. Dan itu, terus kita kemas dalam sosialisasi lewat media massa dan dukungan Pemda, TNI, Polri, tokoh agama dan masyarakat,” terangnya.
Pelaksanaan Pilkada juga dipastikan bahwa masyarakat aman dalam memilih terutama dari ancaman Covid-19. Mulai dari teknis penjadwalan pemilih, fasilitas serta peralatan untuk menunjang protokol kesehatan.
“Bahwa jadwal sudah kita atur sedemikian rupa. Karena tingkat kepatuhan itu tergantung dari kenyamana pemilih. Logistik protokol kesehatan lengkap, dan didampingi Gugus Tugas,” tandasnya.(kj)