SEMARANG, Kontenjateng.com - Komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk membangkitkan kembali industri pariwisata yang sempat terdampak pandemi Covid-19 terus diwujudkan.
Setelah direncanakan berbagai tambahan destinasi wisata seperti bus amfibi dan jembatan kaca di Hutan Wisata Tinjomoyo, Pemerintah Kota Semarang serius mengembangkan destinasi wisata religi yang nantinya diharapkan dapat menambah potensi wisata di Kota Semarang.
Wali kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan bahwa wisata religi merupakan salah satu daya tarik Kota Semarang yang sangat potensial, pasalnya Kota Semarang dikenal sebagai salah satu kota yang sarat akan akulturasi beragam budaya yang sangat kental.
“Ditambah dengan kerukunan antar umat yang tidak perlu diragukan, wajar saja jika kota Semarang layak menjadi kawasan wisata religi terbaik yang wajib untuk dikunjungi,” ujar wali kota yang akrab disapa Hendi.
Bukti keseriusan Pemerintah Kota Semarang diwujudkan dengan memperbaiki akses jalan menuju makam ulama yang selama ini telah menjadi destinasi wisata reliji, antara lain makam Ki Ageng Pandanaran, Makam Mbah Kramat Jati, Makam Sun An Ing di Lebdosari dan Makam Kyai Safii Mangkang.
Menurut Hendi, keberadaan wisata makam ulama besar Kota Semarang tersebut tentunya menambah destinasi wisata religi yang telah dikenal sebelumnya seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Besar Kauman, Sam Poo Kong, Vihara Mahavira Graha, Masjid Layur Kampung Melayu, Pura Agung Giri Natha, Klenteng Tay Kak Sie, Gereja Gedangan, Gereja Blenduk dan Pagoda Watugong.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Indriyasari mengatakan jika saat ini wisata religi sedang diminati oleh banyak masyarakat sehingga akses dan tempatnya terus dipercantik.