"Pembangunan tahap I ini dilakukan dengan sistem swakelola tipe I dengan total anggaran 230 juta rupiah. Pembongkaran dilakukan pada sepanjang 400 m selokan dengan lebar 1.5 meter dan kedalaman 1 meter," jelasnya.
Maileni melanjutkan, proses normalisasi dilakukan tidak hanya untuk membersihkan saluran dari sampah tetapi juga akar tanaman yang sudah mengganggu kelancaran saluran. Sebelumnya, kegiatan normalisasi juga diawali dengan penebangan pohon dan akar tanaman yang sudah memenuhi saluran.
Sementara untuk tahap II, akan difokuskan pada penataan trotoar sehingga lebih aman dan nyaman bagi pejalan kaki serta jalur khusus difabel. Diharapkan pembangunan dapat segera dimulai dan berakhir di bulan Maret 2021.(kj/nug)