BREBES, Kontenjateng.com - Kerusakan hutan akibat alih fungsi hutan, tidak bisa terhindarkan di hulu lereng Gunung Slamet. Akibatnya, bencana banjir dan tanah longsor kerap menimpa warga sekitar bahkan hingga ke hilir Brebes.
Atas kerusakan tersebut, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengaku prihatin. Sehingga mengambil langkah dengan menanam kopi dalam rangka mengubah pola tanam masyarakat dari tanaman musiman menjadi tanaman tahunan.
"Kita harus memperbaiki kawasan hutan, utamanya hutan lindung dengan tanaman produksi, jangan menggarap lahan dengan tanaman semusim," kata Idza, saat tanam pohon kopi bersama Forkopimda dan warga setempat di area Petak 14A RPH Igirklanceng, BKPH Paguyangan, Dukuh Cilik, Desa Dawuhan, Kecamatan Sirampog, Brebes, Kamis (28/1)
Kata Idza, penghijauan di lereng Gunung Slamet untuk mencegah bencana alam tanahtanah. Yaitu dengan mengembalikan fungsi hutan Perhutani KPH Pekalongan Barat dan hutan masyarakat, dimana nantinya hasilnya juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena yang ditanam adalah jenis pohon produksi yaitu bibit kopi arabika khas Gayo Aceh.
Penanaman inimerupakan pengembangan sekaligus peremajaan hutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
Idza mengingatkan, penggarapan lahan yang dilakukan tidak memperhatikan fungsi hutan dan kelestarian lingkungan akan berdampak pada bencana alam tanah longsor dan banjir.
Idza menyayangkan masyarakat yang semakin masif melakukan penggarapan lahan dengan tanaman semusim. Terbukti, kondisi lahan garapan masyarakat dengan tanaman semusim saat ini seluas 2.198, 24 hektare dan sebagian besar berada di kawasan hutan lindung.