Tinjau Banjir di Semarang, Menteri PPPA Ingatkan Pentingnya Data Terpilah dan Pemenuhan Kebutuhan Spesifik Perempuan dan Anak

photo author
- Rabu, 10 Februari 2021 | 19:30 WIB
Penyerahan paket bantuan
Penyerahan paket bantuan

SEMARANG, Kontenjateng.com - Banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah telah mengakibatkan sekitar 51.000 perempuan dan anak ikut menjadi korban.

Untuk memastikan kondisi keamanan perempuan dan anak yang terdampak banjir terutama selama berada di pengungsian, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, meninjau wilayah banjir di Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, kemarin.

Menteri Bintang mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat untuk melakukan pendataan untuk mendapatkan data terpilah perempuan dan anak dalam kondisi bencana.

"Per 7 Februari 2021 terdapat sekitar 51.000 perempuan dan anak terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Semarang. Data perempuan dan anak sangatlah penting. Perempuan dan anak memiliki kebutuhan khusus dan spesifik. Terkait perempuan pun terdapat ibu hamil dan menyusui yang pemenuhan gizi seimbangnya harus diusahakan semaksimal mungkin dalam kondisi apapun. Apalagi, terkait pemenuhan hak anak-anak kita, karena masa mereka adalah masa tumbuh kembang. Selain itu, pendampingan psikososial sangat penting bagi anak-anak kita," kata Bintang, dalam keterangannya, Rabu (10/2/2021).

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPPA) Kota Semarang, Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Semarang, Forum Anak Kota Semarang, serta para psikolog dari Kemen PPPA telah memberikan dukungan psikososial kepada anak-anak, perempuan, perempuan disabilitas, dan lansia di lokasi pengungsian.

"Terima kasih atas kolaborasi dan kerja sama antara pimpinan daerah, relawan, dan Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan pendampingan yang terbaik. Untuk itulah kami di sini memastikan agar perempuan dan anak merasa aman dan nyaman di tempat pengungsian. Utamanya bagi anak-anak, selain bisa menikmati sarana dan prasarana pengungsian, walaupun di situasi yang sulit ini, proses belajar mengajar tetap diberikan," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan banjir yang melanda Kota Semarang juga merendam beberapa objek transportasi vital seperti stasiun kereta api dan bandar udara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X