Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman. Dia mengatakan, ada tiga hal yang menjadi titik tekan dalam penanganan banjir ini. Antara lain sektor kesehatan, perbaikan lingkungan, hingga pemikiran untuk relokasi warga.
“Saya akan izin Gus Yusuf, agar Fraksi PKB mengusulkan relokasi. Salah satu upaya relokasi misalnya dengan program transmigrasi. Ini karena sebagian besar daerah di Kota Pekalongan sudah tidak layak dihuni akibat banjir. Kalau kemarau, lingkungan banjir air rob, kalau hujan kebanjiran. Sementara tanggul raksasa yang sudah dibangun ternyata secara teknis simalakama. Pas hujan justru menghalangi air hujan mengalir ke laut.
Dia menilai transmigrasi merupakan salah satu mitigasi bencana banjir yang efektif. “Karena, selain memberikan tempat yang baru, masyarakat juga mendapatkan lahan untuk bekerja. Usulan ini memang berat, tapi perlu mulai dipikirkan,” kata Sekretaris DPW PKB Jawa Tengah ini.
Ketua PCNU Kota Pekalongan, Muhtarom menambahkan sejak sebulan lalu, pihaknya sudah membuka Posko NU Peduli untuk membantu korban banjir.
Setiap hari, para relawan posko membagikan 5.000 nasi bungkus ke korban banjir dan menyyuplai kebutuhan untuk dapur umum di beberapa titik kota Pekalongan.
"Kami juga melakukan evakuasi korban banjir. Kami akan tetap buka posko hingga banjir surut," jelasnya. (Auf/Kj)