Karena terus berkembang, jumlah outlet usahanya tersebut kini juga terus bertambah. Hingga saat ini, sedikitnya ada 50 outlet yang tersebar di seluruh Jawa Tengah. Jumlah karyawan yang bekerja di bawah payung usahanya juga lebih dari 60 orang.
Sekilas, tahu krispi olahannya jauh berbeda dengan tahu krispi pada umumnya. Yang membedakan hanya rasa, harga, serta packajing yang berbeda.
“Relatif murah kalau saya jual, per butir tahu hanya Rp 800 rupiah,” katanya.
Ketika tahu krispi buatannya dicoba memang ada rasa rempah yang cukup melekat. Anggih mengakui jika bumbu yang ia gunakan sebagian besar memang berasal dari rempah-rempah.
Namun menggunakan komposisi tertentu. Untuk bumbu olahan rahasia itu ia siapkan dari kantor utamanya di Sampangan. Tahu sebagai bahan dasar pembuatan makanannya juga ia siapkan disana.
Setelah itu, mulailah semua bahan baku tersebut dikirim oleh kurir ke semua outlet. Untuk yang ada di luar Kota Semarang, ia bekerjasama dengan produsen tahu lokal setempat. Namun khusus untuk bumbu rahasianya ia kirim langsung dari Semarang.
“Baru setelah dikirim, eksekusi penggorengan tetap di outlet. Simpel sekali prosesnya,” ujarnya.