"Kita semua harus bebas berdebat secara terbuka dan bebas tanpa rasa takut, tidak ada pembenaran untuk kekerasan politik," tegas Senada dikutip dari laporan yang sama.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Italia, Giorgia Meloni menyebut kematian Kirk sebagai luka mendalam bagi kebebasan demokrasi.
"Pembunuhan yang keji, luka yang dalam bagi demokrasi dan bagi mereka yang percaya pada kebebasan," terang Meloni dilansir dari AFP, sembari menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Charlie Kirk.
Sekilas terkait kiprah politik Charlie Kirk di AS, aktivis muda itu dikenal sebagai figur konservatif yang vokal, khususnya lewat organisasinya, Turning Point USA.
Kelompok itu didirikan sang aktivis itu kini berkembang menjadi salah satu wadah politik anak muda terbesar di AS.
Melalui organisasi itu, Charlie Kirk berhasil menarik dukungan generasi muda bagi kemenangan Donald Trump dalam pemilu 2024. Hubungan keduanya pun semakin erat setelah Donald Trump kembali berkuasa.
Charlie Kirk juga aktif menjadi influencer politik dengan agenda Donald Trump. Ia sering tampil di berbagai kampus untuk menggelar debat terbuka mengenai isu-isu kontroversial, mulai dari aborsi, imigrasi, hingga konflik di Palestina.
Keberaniannya menjawab pertanyaan-pertanyaan tajam membuat Charlie Kirk semakin populer di kalangan pendukung konservatif, tetapi juga menuai kritik keras dari lawan politiknya.
Kini, kematian Charlie Kirk menjadi sinyal bahaya tentang batas kebebasan politik dan demokrasi bagi dunia internasional.***