KONTENJATENG.COM – Virus Covid-19 sudah menyerang anak-anak di Singapura. Setidaknya sudah ada 367 kasus Covid-19 yang menjangkiti anak-anak di negara tersebut hingga saat ini.
Dari angka tersebut, 172 di antaranya terinfeksi virus varian Delta.
Demikian diungkapkan Menteri Senior Negara Kesehatan Janil Puthucheary di Parlemen pada Selasa 14 September 2021.
Dilansir PortalJember.com dari CNA, secara keseluruhan, anak-anak di bawah usia 12 tahun menyumbang 0,6 persen dari semua kasus infeksi lokal di Singapura.
Baca Juga: Pelatih AC Milan Stefano Pioli Beri Pujian Kepada Ibrahimovic yang Sudah Menua, Apa Sih Istimewanya?
Rinciannya, 50 kasus berusia nol hingga satu tahun, 83 berusia antara dua hingga empat tahun.
Sementara 76 berusia lima hingga enam tahun, dan 158 berusia antara tujuh hingga 12 tahun.
Dr. Puthucheary menyebut tak satu pun dari mereka mengembangkan penyakit parah yang membutuhkan suplementasi oksigen atau perawatan ICU.
Anak-anak di bawah usia 12 tahun saat ini tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi Covid-19 di Singapura.
Artikel ini sebelumnya pernah tayang di portaljember.com dengan judul “Pemerintah Singapura Rilis Total Anak-anak yang Terkonfirmasi Covid-19, Jumlahnya Ratusan”
Sementara itu, Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan, vaksinasi untuk anak-anak ini dapat dimulai awal tahun depan setelah uji coba selesai dan persetujuan peraturan diberikan.
Secara global, data menunjukkan bahwa proporsi yang sangat rendah dari anak-anak yang terinfeksi Covid-19 mengalami penyakit parah dibandingkan dengan orang dewasa.
Dr. Puthucheary mencatat bahwa persentase anak-anak yang terinfeksi yang jatuh sakit parah dan membutuhkan perawatan intensif adalah 0,7 persen di Israel, 0,3 persen di Korea Selatan dan 0,6 persen di Prancis.
“Ada bukti yang menunjukkan bahwa anak-anak dengan kondisi medis yang mendasarinya seperti kondisi metabolisme neurologis genetik – beberapa tingkat kompleksitas medis – penyakit jantung bawaan, obesitas, diabetes, asma, penyakit paru-paru kronis, penyakit sel sabit atau imunosupresi mungkin berada pada peningkatan risiko penyakit parah sakit akibat COVID-19,” ujarnya.(**)
Artikel Terkait
Polda Jateng Ungkap Peredaran 4,42 ons Sabu
Kebijakan Pengendalian Covid-19 Harus Konsisten untuk Persiapkan Norma Baru di Keseharian Masyarakat
PT KAI Wajibkan Kartu Vaksin untuk Pelangganya
BPOM : Selama Tak Ada Bukti Klinis, Produsen Obat Jangan Mengaitkan Produknya dengan Penyembuhan Covid-19
Dukung Percepatan Herd Immunity di Sukoharjo, Eva Yuliana Gelar Vaksinasi
Peserta PPPK di Temanggung Keluhkan Passing Grade, Satu Ruangan Hanya Satu sampai Tiga Orang yang Lolos