• Minggu, 24 September 2023

MENGAMBIL PELAJARAN DARI RAMADHAN, Naskah Teks Singkat Khutbah Idul Fitri 2023 Menyejukkan Hati

- Senin, 17 April 2023 | 12:48 WIB
contoh naskah teks khutbah Idul Fitri 1444 H/ 2023 berjudul Mengambil Pelajaran dari Ramadhan. (Pixabay)
contoh naskah teks khutbah Idul Fitri 1444 H/ 2023 berjudul Mengambil Pelajaran dari Ramadhan. (Pixabay)

KONTENJATENG.COM- Berikut ini adalah contoh naskah teks khutbah Idul Fitri 1444 H/ 2023 berjudul Mengambil Pelajaran dari Ramadhan.

Bagi anda yang sedang mencari naskah teks khutbah Idul Fitri 1444 H/ 2023 dibawah ini kami sajikan dengan judul Mengambil Pelajaran dari Ramadhan.

Melansir dari laman Rumaysho berikut ini naskah teks khutbah Idul Fitri 1444 H/ 2023 dengan judul Mengambil Pelajaran dari Ramadhan.

 

Baca Juga: 10 ORANG YANG MERUGI SAAT IDUL FITRI, Naskah Teks Khutbah Idul Fitri 1444 H/2023 Menggugah Jiwa Muslimin

Mengambil Pelajaran dari Ramadhan

Alhamdulillah hamdan katsiron thoyyiban mubaarokan fiih kamaa yuhibbu robbuna wa yardho. Asy-hadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika laah wa asy-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aalihi wa man taabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Detik ini kita telah berada di hari yang fithri, hari tidak berpuasa, setelah sebulan penuh kita menjalankan ibadah shiyam. Kita saat ini telah berada di hari kegembiraan. Kita bangga dengan puasa kita di saat kita berbuka dan berbangga pula dengan bekal puasa di hadapan Allah kelak.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Makna fithri sekali lagi perlu diluruskan karena sering masyarakat awam salah pahami. Makna fithri yang tepat adalah kembali lagi berbuka atau melakukan pembatal setelah sebulan penuh lamanya berpuasa. Jadi tidak tepatlah makna yang sering digembar-gemborkan bahwa Idul Fithri berarti kembali suci.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Kumandang takbir pun sebagai penyempurna ibadah shiyam yang kita jalani selama sebulan penuh. Allah Ta’ala berfirman,

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu bertakwa pada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185)
Takbir ini disunnahkan untuk dikumandangkan sejak berangkat dari rumah hingga pelaksanaan shalat Idul Fithri. Dalam suatu riwayat disebutkan,

كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّر حَتَّى يَأْتِيَ المُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْر
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idul Fithri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” (Dikeluarkan dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 171)

 

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Berjudul Meraup Berkah di Bulan Ramadhan 1444 H/2023

Halaman:

Editor: Gilang Wicaksono

Sumber: Rumaysho

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X