KONTENJATENG.COM - Ilmu pelet sudah dikenal sejak lama. Bahkan, sampai sekarang tidak sedikit yang masih menggunakan pelet untuk tujuan tertentu.
Biasanya, aktifitas perpeletan melibatkan unsur khodam (pembantu gaib). Diyakini, dengan metode itu akan bekerja begitu cepat.
Namun, masa pengaruhnya pun juga tidak lama. Biasanya, hanya 35 hari (sepasar dalam bahasa Jawa).
Baca Juga: Lestarikan Kesenian Jawa Tengah, Des Ganjar Gelar Pentas Kuda Lumping Se-Kabupaten Semarang
Setelah itu, reaksi pelet mulai menipis dan mendekati hari ke-40, korban mulai netral secara alami, kecuali si pelaku pelet melakukan 'isi ulang' dengan membaca mantra dan menjalankan tahapan ritual seperti di awal pelaksanaannya dulu.
Namun, sebagian kalangan tidak begitu meyakini bahwa kekuatan pelet tersebut hanya melibatkan unsur metafisik semata tanpa bisa dijabarkan dengan pendekatan keilmuan.
Dengan membangkitkan kekuatan alam bawah sadar, seseorang (sebenarnya) bisa mengakses energi yang 'bertebaran' di alam semesta ini.
Dengan kekuatan alam bawah sadar, seseorang pun bisa melakukan komunikasi bawah sadar.
Yakni, mempengaruhi pikiran orang lain tanpa harus berbicara dan dari jarak yang jauh.
Hal tersebut dilakukan dengan konsepsi cara kerja otak manusia yang bisa mengirimkan energi melalui gelombang pikiran.
Baca Juga: Blora Miliki Kesenian Barongan Rakyat
Komunikasi yang dilakukan dalam jarak jauh itu memanfaatkan ruang dimensi subyektif yakni dalam alam pikiran bawah sadar melalui gelombang alfa.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya fakta bahwa pikiran manusia saling terhubung dengan gelombang otak dalam dimensi subyektif dan dapat saling mempengaruhi.
Komunikasi subyektif itu dilakukan tanpa bertemu langsung dengan target atau dari jarak jauh. Karena namanya juga komunikasi subyektif, maka komunikasinya terjadi di alam subyektif.
Karena itu, untuk melakukan komunikasi subyektif, hal pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan kontak pikiran.
Setelah terjadi kontak pikiran, kita sudah bisa melakukan komunikasi dalam kondisi alfa.
Komunikasi subyektif adalah one way direction atau komunikasi satu arah sehingga kitalah yang memegang kendali.
Dalam komunikasi subyektif, kita sendiri yang menentukan apa yang akan kita sampaikan tanpa ada reaksi balik dari target.
Seperti apa hasil dari komunikasi itu, kita sendirilah yang menentukannya.
Setidaknya, ada 4 tahapan langkah dalam melakukan komunikasi subyektif, yakni:
1. Memprogram pikiran bawah sadar guna menciptakan kontak pikiran dengan target. Komunikasi subyektif itu diawali dengan kontak pikiran yang dilakukan sesaat sebelum tidur.
Pertama-tama tentukan target anda, baik secara pribadi maupun masal. Itu adalah hal yang paling penting yakni menentukan target.
Jadi, pelaku komunikasi subyektif harus mengontak target terlebih dahulu dengan cara memprogramkan pikiran bawah sadar sesaat sebelum tidur.
Mengapa harus sesaat sebelum tidur? Karena, setelah pikiran bawah sadar diprogram sekarang, pikiran bawah sadar akan melaksanakan tugasnya pada saat anda sedang tidur.
Mengapa demikian? Karena pada saat tidur, pikiran manusia melalui beberapa siklus gelombang otak, beta, alfa, theta dan delta.
Dan pada saat tidur, pikiran bawah sadar khususnya yang berhubungan dengan dimensi subyektif mengembara.
Pada kondisi alfa, pikiran bawah sadar anda dengan pikiran target akan bertemu.
Dan pada saat itulah terjadi kontak pikiran dengan target anda dan pikiran bawah sadar anda akan melakukan tugasnya dengan baik. Karena itu, kontak pikiran pasti terjadi.
Baca Juga: Ayo, Kaum Muda Lestarikan Tari Semarangan
2. Kontak Pikiran Tercipta.
Bagaimana mengetahui bahwa kontak pikiran sudah terjadi? Ketika kontak pikiran terjadi, saat dalam tidur, Anda akan terbangun sendiri tanpa ada yang membangunkan.
Pastikan anda terbangun bukan karena kebelet pipis, bunyi-bunyian, atau orang membangunkan atau hal lain.
Pastikan anda terbangun, bukan karena dibangunkan oleh apapun atau siapapun.
Itu tandanya anda telah terhubung dengan target yang sudah ditentukan.
Setelah terjadi kontak pikiran, lakukan persiapan untuk mempertahankan kontak pikiran tersebut tanpa harus tertidur lagi.
Usahakan, supaya anda tidak ngantuk dulu selama kurang lebih 15 menit.
Karena itu, masuklah ke kamar mandi dan basuhlah wajah anda supaya tidak mengantuk.
Jika anda sanggup untuk tidak ngantuk untuk sementara pada tahap ini, anda dapat masuk ke langkah ketiga.
3. Masuk dalam kondisi alfa dan lakukan komunikasi secara subyektif, setelah siap. Duduklah dengan nyaman di tempat tidur anda dengan bersandar.
Dan pastikan, posisi Anda tidak akan membuat anda tertidur. Masuklah dalam kondisi alfa, pada saat anda sudah mencapai konsentrasi yang diinginkan, anda dapat memulai komunikasi.
Untuk mencapai taraf ini, anda perlu mengatur pernapasan sehingga bisa berkonsentrasi.
Setelah mencapai alfa, bayangkan anda sedang berhadapan dengan target anda dan lakukan komunikasi.
Dalam komunikasi, sampaikan siapa anda dan kualitas anda. Dan gunakan formula win-win solution.
Artinya, anda mendapat keuntungan dan target anda juga mendapat manfaat dari program anda. Jadi, ada beberapa hal yang anda harus sampaikan:
Perkenalkan diri anda dan kualitas anda. Manfaat produk, jasa atau program anda. Sampaikan apa keuntungan buat target.
Jika anda memasukan semua faktor di atas, komunikasi anda akan berhasil. Target anda akan mengikuti, keinginan anda.
4. Langkah selanjutnya adalah mempercepat terwujudnya program anda dengan teknik Imaginasi kreatif.
Setelah berkomunikasi, bayangkanlah atau imaginasikanlah secara kreatif apa yang Anda inginkan sudah terwujud.
Pikiran bawah sadar menjadikan kenyataan apa yang anda yakini sudah terwujud. Pikiran bawah sadar hanya memproses, apa yang sementara atau sudah terjadi dalam pikiran.
Pikiran bawah sadar tidak memproses kalimat future atau kalimat 'akan.' Misalnya, jika anda memprogram untuk mendapatkan mobil, bayangkanlah anda sedang berada dalam mobil dan menyetir atau memparkir mobil anda, dan lain-lain.
Bayangkanlah dengan emosi, yang sesuai hasil akhir yang anda inginkan. Maksudnya, seperti apa anda rasakan pada saat mendapat mobil baru dalam kenyataan seperti gembira atau senang, perasaan seperti itu juga harus anda bayangkan pada saat melakukan imaginasi kreatif.
Setelah semua langkah di atas anda lakukan, nantikanlah hasilnya dengan keyakinan dan pikiran positif.
Setiap kali anda mengingat program anda, bayangkanlah atau ingatlah bahwa hasil akhir yang anda inginkan sudah menjadi kenyataan.
Yang harus diingat pikiran positif, jadi kalau metode di atas digunakan untuk keperluan pelet tentu ditujukan untuk hal positif, misalnya untuk negoisasi. Jika yang menguasai pikiran negatif, akan sulit terlaksana. (**)
Artikel Terkait
SUKA WAYANG? Pelajar Perlu Pahami Kesenian Wayang
Kaum Muda Batang Asyik Menikmati Kesenian Lengger
Kudus Kota Kretek juga Punya Tari Kretek, SIMAK ULASANNYA DISINI
Ayo, Kaum Muda Lestarikan Tari Semarangan
JANGAN NGAKU 'WONG PANTURA' KALAU BELUM TAHU SOAL: IRAMA GAMBUS, TARI SUFI, & JARAN EBEG
Lestarikan Budaya, Sekolah Perlu Ajarkan Seni Tradisional
Kaum Muda Perlu Promosikan Topeng Ireng dan Grasak Banteng Wareng Khas Magelang
Di Wonosobo Ada Tarian Hak-Hakan, ADA YANG TAHU? SIMAK DISINI