KONTENJATENG.COM – Pembentukan karakter anak bangsa melalui kesenian dan kebudayaan menjadi salah satu faktor anak-anak mencintai seni dan budaya tradisional.
Pengajaran seni dan budaya di sekolah menjadi salah satu upaya mengenalkan kesenian tradisional agar anak-anak tidak hanya mencintai tapi juga menjadi pelaku untuk menjaga tradisi kesenian.
Karena, hubungan antara sekolah seni, pembentukan karakter anak, dan upaya melestarikan kesenian tradisional sangat erat dan harus menjadi kesatuan yang utuh.
Demikian dikatakan Quatly Abdulkadir Alkatiri selaku Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng, dalam gelaran Dialog Media Tradisional (Dialog Metra) di Balai Pendopo Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, baru-baru ini.
Baca Juga: Ayo, Kaum Muda Lestarikan Tari Semarangan
Lebih lanjut, Quatly mengatakan, ditengah maraknya pengaruh budaya luar yang mudah diterima kaum milenial, pengenalan kesenian saat ini bisa jadi menjadi hal yang langka.
Karena, dia mengapresiasi jika ada sekolah yang secara khusus mengajarkan kurikulum kesenian tradisional.
“Kami selalu mengupayakan anak-anak bisa kenal dan belajar kesenian tradisional di sekolah. Maka, itu menjadi kajian kami untuk berupaya mensinergikan berbagai kegiatan di Jateng dalam rangka pelestarian budaya. Harus kita masukan itu semua di dalam kurikulum sekolah sebagai tanda bahwa kita punya konsen untuk melestarikan budaya,” kata Politikus PKS tersebut.
Narasumber lain, Farida Kurniati selaku Kepala SMP Ksatrian Kota Surakarta juga setuju dengan yang diutarakan Quatly.
Ia menjelaskan sekolah dengan muatan lokal seperti tari dan karawitan perlu dukungan dari banyak pihak karena ada kurikulum untuk belajar seni dan juga membina karakter anak agar mau mengenal dan mencintai budaya tradisional.
“Kami tetep berupaya di SMP mengajarkan kesenian tradisional agar tetep lestari. Dan, lulusan kami menjadi budayawan dan entertainer memang ciri khas dari sekolah kami, yang dari dahulu fokus seni budaya. Memang, muatan lokal karawitan dan seni tari didirikan dari pertama pembentukan SMP Ksatrian. Kesenian budaya Jawa itu diharapkan membentuk karakter anak bangsa yang bisa memberikan contoh dan teladan,” harap Farida.
Dalam acara dialog itu juga digelar pementasan seni dari siswa siswi SMP Ksatrian Kota Surakarta.
Pementasan tersebut berupa Tari Eko Pawiro dan gending gamelan karawitan. (**)
Artikel Terkait
Upaya Pelestarian Tradisi, DPRD Jateng Akan Gelar Pagelaran Tari Tradisional Ndolalak
Kesenian Kuda Lumping Asli Brebes Layak Dilestarikan
Kaum Muda Perlu Tahu soal Tari Cepetan Asli Kebumen
Kesenian Burok Asli Pesisir Brebes, Berikut Ulasannya
Kesenian Tayub Tak Lekang Zaman, Ini Ulasannya
TARI JAIPONG & WAYANG GOLEK ADA DI CILACAP, Berikut Ulasan Lengkapnya
Blora Miliki Kesenian Barongan Rakyat
SUKA WAYANG? Pelajar Perlu Pahami Kesenian Wayang
Kaum Muda Batang Asyik Menikmati Kesenian Lengger
Kudus Kota Kretek juga Punya Tari Kretek, SIMAK ULASANNYA DISINI
Ayo, Kaum Muda Lestarikan Tari Semarangan
JANGAN NGAKU 'WONG PANTURA' KALAU BELUM TAHU SOAL: IRAMA GAMBUS, TARI SUFI, & JARAN EBEG