Mahasiswa Asing Ikuti Program SDGs 8 di Universitas Semarang

KONTENJATENG.COM – International Office Universitas Semarang (IO USM) menggelar Summer Short Program for Academic and Culture Exchange pada Rabu (13/8/2025). Program ini menghadirkan peserta dari berbagai negara dan diwarnai sesi pembelajaran mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) 8, yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan penyediaan pekerjaan layak.

Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM menjelaskan, SDGs 8 memiliki 10 target dan 2 implementasi utama, di antaranya mendorong pertumbuhan ekonomi dan memastikan akses pekerjaan yang layak. Ia menilai program pertukaran pelajar semacam ini menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan akademik, memahami budaya lintas negara, serta meningkatkan kompetensi global.

Baca Juga: CATAT! Daftar Harga Produk Starvie Indonesia

“Lewat program ini, kita membangun kolaborasi dengan berbagai negara, baik maju maupun berkembang seperti Filipina, Malaysia, Vietnam, Kanada, Prancis, Indonesia, Thailand, hingga Taiwan. Khususnya di USM, kami berkomitmen berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dengan menyiapkan mahasiswa agar mampu bersaing di dunia kerja dan memperoleh penghasilan yang layak,” ungkapnya.

Salah satu peserta, Abigail Wilsheng dari Universitas Dennis Hall, Manila, Filipina, turut berbagi kesan. Ia mengaku terkesan dengan pembahasan terkait lingkungan, terutama saat membahas kondisi Pantai Marina.

Baca Juga: Jateng Kembali Raih Penghargaan Provinsi Layak Anak, M Saleh Beri Apresiasi

“Kemarin kami mengunjungi Pantai Marina dan melihat masih ada sampah di beberapa titik. Saya senang mengetahui ada upaya pembersihan yang rutin dilakukan setahun sekali atau dua kali. Ini cara yang baik untuk mengajak masyarakat bergotong royong menjaga keindahan kota,” ujarnya.

Melalui program ini, USM berharap dapat memperkuat jejaring kerja sama internasional yang tidak hanya memperkaya pengetahuan akademik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab sosial lintas negara.