KONTENJATENG.COM - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan perhatian terhadap pembinaan calon pekerja migran, terutama pada tahap pra-keberangkatan.
Menurutnya, upaya ini sangat penting untuk melindungi hak-hak tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Tengah dan mencegah kasus-kasus pelanggaran atau eksploitasi di negara tujuan.
Baca Juga: SDN Sendangmulyo 04 dan SDN Klepu 03 Sabet Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025
“Jawa Tengah termasuk daerah pengirim pekerja migran cukup tinggi. Maka sudah semestinya kita memperkuat sistem pembinaan dan pelatihan bagi calon pekerja, mulai dari keterampilan teknis, pemahaman hukum, hingga kesiapan mental,” ujar dia.
Menurut Saleh, banyak masalah yang menimpa pekerja migran berakar dari minimnya pemahaman akan kontrak kerja, bahasa, serta kondisi sosial dan hukum di negara tujuan.
Oleh sebab itu, ia menilai penting adanya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pelatihan, dan agen penyalur resmi untuk memastikan bahwa para calon pekerja migran mendapatkan pembekalan komprehensif.
“Selama ini, kita terlalu fokus pada sisi administratif. Padahal yang dibutuhkan pekerja migran kita adalah pendampingan yang bersifat manusiawi dan edukatif. Jangan hanya dilepas ke luar negeri, tapi tidak tahu hak dan kewajibannya di sana,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.
Saleh juga mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap lembaga pelatihan kerja (LPK) dan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) agar proses rekrutmen berlangsung secara transparan dan bebas dari praktik percaloan.
Pihaknya menekankan bahwa upaya perlindungan tidak cukup dilakukan saat pekerja sudah berada di luar negeri, melainkan harus dimulai sejak mereka mendaftar sebagai calon pekerja.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jateng Dorong Koperasi Desa dan Pesantren Kembangkan Potensi Energi Terbarukan
“Pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, harus punya data yang akurat dan terus diperbarui. Jangan sampai ada pekerja ilegal yang lolos tanpa pelatihan resmi. Ini bukan hanya soal keselamatan mereka, tapi juga citra tenaga kerja kita di mata dunia,” ucap Saleh.
DPRD Jateng, kata Saleh, siap mendukung alokasi anggaran untuk program pelatihan dan penguatan kapasitas bagi calon pekerja migran, termasuk dukungan terhadap Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Tenaga kerja migran kita adalah pahlawan devisa. Tapi mereka juga warga negara yang harus kita lindungi sejak awal. Jangan tunggu sampai terjadi masalah baru kita bertindak,” tutupnya. (pen)
Artikel Terkait
1.213 Siswi dari 64 Sekolah SD & MI Adu Skill di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025-2026
Mengaku Sempat Menolak Tawaran Klub Indonesia, Justin Hubner Akhirnya Putuskan Pilih Merumput di Eropa Bersama Fortuna Sittard
Bupati Koltim Abdul Azis Ditetapkan tersangka Setelah Terjaring OTT KPK, Diduga Terima Suap Terkait Proyek Peningkatan Fasilitas RSUD Kolaka Timur
Benjamin Graham Mewariskan 3 Prinsip Investasi yang Abadi, Mulai Dari Margin of Safety hingga Value Investing
Beda Lip Serum dengan Lip Balm, Mana yang Lebih Efektif untuk Bibir yang Lebih Sehat dan Indah?
Menkeu RI Sri Mulyani Bongkar Misi Presiden Prabowo Subianto di Balik Anggaran Fantastis Rp7 Triliun untuk Sekolah Rakyat
Wakil Ketua DPRD Jateng Dorong Koperasi Desa dan Pesantren Kembangkan Potensi Energi Terbarukan
Mohammad Saleh Dukung Pendakian Gunung Jadi Tren Wisata Baru di Jateng
Pencairan Bantuan Operasional RT, Pakar Kebijakan Publik : Jadi Momentum Bangun Demokrasi Aspirasi Komunal Warga Semarang
SDN Sendangmulyo 04 dan SDN Klepu 03 Sabet Gelar Juara di MilkLife Soccer Challenge Semarang 2025