DPRD Jateng Dorong Pemprov Jaga Stabilitas Harga Pangan Tekan Inflasi

photo author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 14:13 WIB
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh

KONTENJATENG.COM - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menekankan pentingnya upaya Pemprov Jateng dalam menjaga stabilitas harga pangan untuk menekan angka inflasi yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah, inflasi tahunan (year on year) pada September 2025 tercatat sebesar 2,65%, sementara inflasi bulanan (month to month) mencapai 0,21%. Meskipun demikian, sejumlah harga bahan pokok di pasar terpantau relatif stabil, namun beberapa komoditas masih menunjukkan fluktuasi harga yang perlu perhatian lebih lanjut.

"Kenaikan inflasi meskipun relatif terkendali, tetap memberikan dampak pada perekonomian masyarakat. Pemerintah daerah perlu terus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan harga pangan agar masyarakat tidak semakin terbebani," ungkap Saleh.

Baca Juga: Menakar Sikap Tegas Menkeu Purbaya terhadap Wacana Amnesti Pajak Jilid III

Menurut data dari TPID, sejumlah bahan pokok mengalami harga yang relatif stabil. Beras medium dijual dengan harga Rp13.407 per kilogram, sedikit lebih rendah dari Harga Acuan Penjualan (HAP). Cabai rawit merah stabil di harga Rp32.333 per kilogram, jauh di bawah HAP yang mencapai Rp57.000 per kilogram.

Namun, tidak semua komoditas menunjukkan kestabilan. Harga minyak goreng curah mengalami kenaikan signifikan, dengan harga per liter kini mencapai Rp17.791. Sementara itu, minyak goreng merek Minyakita tetap stabil pada harga Rp16.326 per liter.

Selain itu, harga telur ayam ras dan daging ayam ras juga naik, meskipun masih berada di bawah HAP masing-masing—telur ayam ras dijual dengan harga Rp28.333 per kilogram (HAP Rp30.000/kg), dan daging ayam ras seharga Rp38.019 per kilogram (HAP Rp40.000/kg).

Saleh menegaskan bahwa meskipun beberapa harga bahan pokok terpantau stabil, pemerintah daerah perlu terus memonitor harga-harga ini, terlebih pada komoditas yang sering mengalami volatilitas tinggi seperti minyak goreng dan telur.

Baca Juga: Upaya OJK dan Pemerintah Ringankan Beban UMKM Lewat Hapus Tagih KUR

Ia juga meminta agar Pemprov Jateng bekerja lebih keras dalam memperkuat distribusi pangan agar tidak ada gangguan pasokan yang bisa memicu kenaikan harga yang lebih tinggi.

"Peningkatan produksi pangan lokal, perbaikan infrastruktur distribusi, dan dukungan kepada petani menjadi langkah penting untuk memastikan kebutuhan pangan tetap tersedia dengan harga terjangkau. Kita harus mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah yang sering kali berisiko memicu fluktuasi harga," ujar dia.

Saleh juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan inflasi ini. Ketua DPD Golkar Jateng ini menekankan, edukasi mengenai pola konsumsi dan pemanfaatan produk lokal harus lebih digencarkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat sekaligus menjaga kestabilan harga.

"Masyarakat harus lebih cerdas mengelola pengeluaran, dan pemerintah harus memastikan produk pangan terjangkau. Kita harus memastikan bahwa tidak ada lagi masyarakat yang merasa kesulitan akibat kenaikan harga yang tidak terkendali," tutup Saleh.

Dengan langkah-langkah preventif dan kebijakan yang tepat sasaran, Saleh optimis bahwa Pemprov Jateng dapat mengatasi tekanan inflasi dan memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga, meskipun tantangan harga pangan terus mengemuka. (pen)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X