KONTENJATENG.COM – Sebanyak 1.213 siswi dari 64 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Semarang dan sekitarnya ambil bagian dalam MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Semarang Seri 1 2025-2026.
Para peserta terbagi dalam 48 tim kelompok usia (KU) 10 dan 64 tim KU 12, yang berkompetisi di dua lokasi yaitu Stadion Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Arhanud Jatingaleh, pada 5–10 Agustus 2025.
Kota Semarang menjadi tuan rumah kedua dari total 10 kota penyelenggaraan turnamen sepak bola putri ini, setelah seri perdana berlangsung di Kudus. Ajang yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife ini bertujuan menjaring bibit pesepak bola putri potensial sejak usia dini.
Baca Juga: Jaga Penampilan Tetap Menarik dan Sempurna, Ini Jenis Lipstik yang Cocok untuk Bibir Hitam
Pelatih Kepala MLSC Semarang, Aji Irawan menilai kualitas pemain tahun ini lebih berkembang dibanding turnamen sebelumnya. Ia mengapresiasi peran guru olahraga serta dukungan orang tua yang mendorong anak-anak mereka berlatih di sekolah sepak bola (SSB).
“Persaingan sangat ketat. Tim talent scouting cukup kesulitan memilih pemain terbaik karena banyak yang memiliki mental, disiplin, tanggung jawab, karakter, dan kemampuan teknis yang mumpuni. Penilaian mencakup basic skill, kerja sama tim, hingga kemampuan individu untuk lolos ke sesi extra training,” ungkapnya, Sabtu (9/8/2025).
Berbeda dari edisi sebelumnya yang hanya di 8 kota, MLSC 2025-2026 hadir di 10 kota: Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, dan Jakarta. Setiap kota akan menggelar dua seri pertandingan. Penambahan dua kota baru (Bekasi dan Malang) diharapkan semakin memperluas jangkauan pencarian talenta muda.
Baca Juga: Bukan Torino, Jay Idzes Justru Dikabarkan Semakin Merapat ke Sassuolo
Selain itu, terdapat perubahan aturan teknis untuk KU 12, seperti dimensi lapangan dari 24x40 meter menjadi 26x42 meter, jarak titik penalti dari 5 meter menjadi 6 meter, serta kick off dengan dua sentuhan. Untuk babak semifinal, final, dan 8 besar KU 10, pertandingan menggunakan lapangan KU 12.
Peraturan turnamen tetap mengacu pada ketentuan khusus yang disesuaikan dengan Peraturan Umum PSSI untuk pengembangan usia dini.
Tak hanya pertandingan 7 vs 7, MLSC juga menggelar Festival SenengSoccer untuk KU 8 (usia 6–8 tahun) dengan tujuan menumbuhkan kegembiraan bermain sepak bola sejak dini. Di Semarang Seri 1, festival ini diikuti 123 peserta dari 29 sekolah.
Baca Juga: Siswa MAN 1 Kota Semarang Ciptakan Paving Ramah Lingkungan
Ada pula Skill Challenge yang menguji kemampuan pemain lewat lima kategori: 1 on 1, penalty shoot, dribbling, passing control, dan shoot on target.
Puncak rangkaian turnamen ini adalah MilkLife Soccer Challenge All Stars, yang akan mempertemukan talenta terbaik hasil seleksi dari seluruh kota penyelenggara.
Artikel Terkait
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Naik Signifikan, Pemprov Diminta Pertahankan Kerja Kolaboratif
Edukasi Literasi Keuangan, BTN Kenalkan Mobile Banking Bale by BTN
MSI Undip Latih Guru TK Ajarkan Konsep Pemrograman Melalui Computational Thinking
Tingkatkan Kinerja Tim, MAN 1 Kota Semarang Gelar Capacity Building
Purna Tugas Bukan Akhir Dari Segala Aktivitas dan Kreativitas
Siswa MAN 1 Kota Semarang Ciptakan Paving Ramah Lingkungan
Biasakan Berpikir Kritis, M. Saleh Ajak Mahasiswa Koreksi Program Pemerintah
Ini Perbedaaan Antara Reksa Dana dan Saham, Mana yang Paling Tepat untuk Investor Pemula?
Bukan Torino, Jay Idzes Justru Dikabarkan Semakin Merapat ke Sassuolo
Jaga Penampilan Tetap Menarik dan Sempurna, Ini Jenis Lipstik yang Cocok untuk Bibir Hitam