KONTENJATENG.COM - Publik tengah ramai memperbincangkan rencana penyaluran gas Elpiji 3 kilogram (kg) yang hanya sampai di pangkalan, tanpa melibatkan pengecer.
Hal ini mengharuskan warga membeli gas langsung dari pangkalan karena tidak ada distribusi di pengecer atau warung.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa situasi ini bukanlah kelangkaan gas Elpiji 3 kg.
Baca Juga: FKP KPI Jateng DIY Gelar Rakerda, Godog Program Kerja 2024-2029
"Kelangkaan daripada LPG itu sebenarnya nggak ada, nggak ada. Kenapa? Karena semua kebutuhan dari tahun 2024 ke 2025, volumenya sama, dan kami siapkan sekarang," ujar Bahlil kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Minggu, 2 Februari 2025.
Pemerintah sedang merancang aturan agar status pengecer dapat diubah menjadi pangkalan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga yang lebih sesuai. Baru-baru ini, koordinasi antara DPR dan pemerintah membahas aspirasi publik mengenai gas Elpiji 3 kg.
Hasilnya, Presiden Prabowo memerintahkan Menteri Bahlil untuk mengaktifkan kembali pengecer gas LPG 3 kg. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa Prabowo menginstruksikan Menteri ESDM untuk menertibkan dan mengaktifkan kembali pengecer sebagai sub pangkalan.
Baca Juga: Rekomendasi Soto Khas Jawa Tengah, Rasa Khasnya Beda di Setiap Daerah
Dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025, Dasco menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk menertibkan harga di pengecer. Namun, melihat kondisi lapangan, Prabowo memutuskan untuk turun tangan.
"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas LPG 3 kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," tegas Dasco.
Prabowo juga sempat mengundang Menteri Bahlil ke Istana Kepresidenan untuk membahas hasil inspeksi di lapangan terkait penjualan Elpiji 3 kg. Pemerintah kini mempersilakan pengecer untuk kembali menjual, dengan syarat mereka mendaftarkan diri sebagai sub pangkalan.
Baca Juga: Serangga Hingga Ulat Sagu Bisa Jadi Pilihan Menu Makan Bergizi Gratis, Disesuaikan Daerahnya
Bahlil melaporkan bahwa perbaikan sedang berjalan dengan baik dan kondisi di lapangan sudah membaik. Dia menekankan pentingnya penataan penjualan LPG 3 kg untuk memastikan subsidi tepat sasaran.
"Yang kedua, adalah kita melakukan penataan ini kan dalam rangka memastikan bahwa subsidi itu tepat sasaran, karena kita itu subsidinya itu Rp87 triliun per tahun," ungkapnya.
Artikel Terkait
Sistem Baru PPDB Penghapusan Istilah Zonasi dan Ujian, Ini Gantinya dan Perbedaanya!
Penandatanganan Perjanjian Kinerja dan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas
Sedang Interkoneksi Pipa Transmisi, PDAM Siapkan Antisipasi Gangguan
Kios Anugrah Durian Semarang Hadirkan Durian Palembang, Harga Mulai Rp10 Ribuan Saja!
Rehabilitasi Jembatan Semarang Indah Selesai, Genangan Air Diprediksi Berkurang
Pengunjung Harapkan Perhatian Pemkot pada Potensi Wisata Semarang Zoo
Serangga Hingga Ulat Sagu Bisa Jadi Pilihan Menu Makan Bergizi Gratis, Disesuaikan Daerahnya
Rekomendasi Kuliner Legendaris Asal Kota Semarang Jawa Tengah, Rugi Jika Tak Mencicipi !
Rekomendasi Soto Khas Jawa Tengah, Rasa Khasnya Beda di Setiap Daerah
FKP KPI Jateng DIY Gelar Rakerda, Godog Program Kerja 2024-2029