KONTENJATENG.COM - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan isu kawasan Mangga Dua sebagai 'pasar barang bajakan' yang disorot Amerika Serikat (AS) dalam laporan perdagangan terbarunya, tidak masuk dalam agenda negosiasi dagang bilateral RI terhadap AS.
Sebelumnya, berdasarkan kebijakan Presiden AS, Donald Trump dalam National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers 2025, menyoroti keberadaan Pasar Mangga Dua di Jakarta sebagai pusat peredaran barang bajakan dan palsu.
AS juga menempatkan Pasar Mangga Dua dalam daftar pasar dengan pelanggaran kekayaan intelektual serius.
Baca Juga: Pentingnya Belajar Data di Era Digital: 3 Skill Wajib untuk Berkembang di Dunia Kerja
Terkini, Airlangga mengungkap isu tersebut tidak menjadi bagian dari diskusi teknis yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan para pejabat tinggi AS.
Menko Perekonomian RI juga menyebut pembahasan dalam agenda negosiasi dagang bilateral RI terhadap AS itu tidak ada detail intinya.
"Tidak ada pembahasan soal Mangga Dua, jadi ini tidak ada detail inti. Jadi ini pertanyaan yang ramai, ini variasinya banyak kayak bahan bimbel," tutur Airlangga dalam konferensi pers secara virtual yang tayang pada Jumat, 25 April 2025.
Baca Juga: Aksi 'Free Papua Maluku' Oknum di Forum PBB Tuai Kritik, Kemlu Sebut Itu Hanya Cari Sensasi
Airlangga menjelaskan, fokus utama negosiasi RI terhadap AS itu terkait penguatan hubungan dagang dan investasi, bukan pada isu sektoral yang tidak menjadi prioritas strategis.
Menko Perekonomian RI menyebut pemerintah lebih memusatkan perhatian pada pengembangan sektor industri nasional dengan mendorong inovasi teknologi.
Selain itu, perhatian pembahasan negosiasi juga terkait energi ramah lingkungan, penguatan SDM, dan akses pasar internasional.
Airlangga menilai, hal itu karena RI yang baru masuk BRICS yang dinilai sebagai akses pasar yang baru.
Baca Juga: Dyah Tunjung: Pentingnya Peningkatan Sarana PAUD di Kota Semarang untuk Generasi Emas
"Ini perubahan yang cukup mendasar. Tentu Indonesia baru masuk BRICS dan ini jadi akses pasar baru," tutur Airlangga.
"Dan juga aksesi Indonesia dalam CPTPP ini juga akan buka pasar baru, baik bagi UK, Meksiko, dan beberapa negara Amerika Latin lain," sebutnya.*
Artikel Terkait
Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Pekalongan Gandeng Takmir Masjid Guna Edukasi Jamaah untuk Pilah Sampah Mulai dari Lingkungan Rumah Tangga
Imbas Kasus Liburan Tanpa Izin, Lucky Hakim Diminta Naik Transportasi Umum Selama Magang di Kemendagri
Tingkatkan Pemahaman Data Science dan Data Analytics, Himpunan Mahasiswa FTIK Universitas Semarang Gelar HIMMATISI Skill Up
Yuldi Yusman Gantikan Saffar M Godam sebagai Plt Dirjen Imigrasi
Ratusan Butir Pil Alprazolam Berhasil Disita dari Tiga Kasus Terpisah dengan Empat Tersangka Diamankan Polres Pekalongan Kota
Dyah Tunjung: Pentingnya Peningkatan Sarana PAUD di Kota Semarang untuk Generasi Emas
Kunjungan Studi Tiru: Imigrasi Kediri Belajar dari Imigrasi Semarang
Advokat Semarang Soroti Pernyataan Kuasa Hukum Mbak Ita dalam Sidang Perdana Kasus Korupsi
Aksi 'Free Papua Maluku' Oknum di Forum PBB Tuai Kritik, Kemlu Sebut Itu Hanya Cari Sensasi
Pentingnya Belajar Data di Era Digital: 3 Skill Wajib untuk Berkembang di Dunia Kerja