KONTENJATENG.COM - Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Pekalongan ikut serta dalam penanganan sampah yang ada di Kota Batik, usai ditetapkannya status darurat sampah di Kota Batik.
Keterlibatan Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Pekalongan dalam penanganan masalah sampah ini, merupakan instruksi langsung dari PCNU Kota Pekalongan.
Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan, Jihan Setia Bella, mengatakan pihaknya telah menjadi bagian dari satuan tugas (Satgas) khusus penanganan sampah yang berada di bawah komando dari PCNU Kota Pekalongan.
''Satgas ini dimotori langsung Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI), dan para kader PC GP Ansor Kota Pekalongan diminta ikut andil dalam penanganan sampah di Kota Batik. NU ingin menciptakan langkah nyata dalam menjawab situasi darurat sampah,'' ujar dia, usai dilantik menjadi Ketua PC GP Ansor Kota Pekalongan periode 2025-2029 di Hotel Dafam.
GP Ansor Kota Pekalongan akan bersinergi dengan Majelis Wakil Cabang (MWC) NU hingga ke level ranting. Setiap masjid di bawah koordinasi MWC NU akan menjadi pusat sosialisasi dalam penanganan sampah di masyarakat.
Para takmir masjid akan digandeng dalam mengedukasi jamaah, untuk memilah sampah organik dan anorganik.
''Kami akan gencar menyampaikan pentingnya memilah sampah, bagi jamaah masjid. Ini karena NU ingin mengubah sampah menjadi 'emas' atau 'berlian'. Edukasi ini tidak berhenti di masjid saja, tapi menyasar komunitas terkecil di lingkungan masyarakat,'' kata Jihan Setia Bella.
Contoh konkret datang dari Ranting GP Ansor Ranting Banyurip. Kader-kader Ansor di sana sudah lebih dahulu melakukan pengolahan sampah yang berdampak ekonomi. Sampah tidak lagi dibuang sia-sia, tetapi diolah menjadi produk bernilai manfaat ekonomis.
''Sahabat-sahabat Ansor di Banyurip sudah membuktikan, bahwa sampah bisa menjadi berkah. Sampah organik akan jadi pakan ternak dan pupuk, sedangkan anorganik jadi barang kerajinan. Bahkan ada pengembangan untuk ternak maggot, yang mempercepat penguraian sampah organik,'' ungkap Jihan Setia Bella.
Langkah ini akan diharapkan dapat direplikasi di seluruh ranting GP Ansor Kota Pekalongan. Seluruh kader GP Ansor diinstruksikan secara langsung untuk memilah sampah di rumah masing-masing.
''Dari ribuan anggota GP Ansor, instruksi ini diharap menular dan dapat menjadi perilaku hidup baru di masyarakat,'' imbuhnya.***
Artikel Terkait
Wakil Pimpinan DPRD Tinjau Hasil Pembangunan Proyek Pavingisasi di Kelurahan Pekuncen Kecamatan Wiradesa
DPRD Kota Pekalongan akan Usulkan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk Mengalokasikan Penanganan Penyeleseaian Darurat Sampah
Pemkot Nyatakan Perang Terhadap Perilaku Buang Sampah Sembarangan, Sistem Pengelolaan Sampah Diperkuat dari Hulu ke Hilir dengan Konsep Pilah Sampah
Jumlah Korban 2 Orang, Dokter Kandungan yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di Garut Ditangkap Polisi
Aksi Cabul Dokter Kandungan yang Viral Terjadi Bukan pada Tahun 2025, Kini Sudah Dilarang Praktik di Seluruh Wilayah Garut
Persiapan Hadapi Popda Provinsi dan Pra Porpov Jawa Tengah, Prabu Cup 2025 Jadi Ajang Jaring Bibit dan Tambah Jam Terbang Atlet Silat di Kota Santri
Kepergok Buang Sampah Sembarangan, Warga Pringrejo di Pekalongan Barat Dikenai Sanksi Sosial untuk Kembali Pungut dan Kumpulkan Sampah Tersebut
Pemerintah Kabupaten Pekalongan Tolak Permintaan Kolaborasi Kota Pekalongan, untuk Membantu Pembuangan Sampah di TPA Mereka Secara Sementara
DPR RI Rizal Bawazier Mengharapkan Pemda dan Dinas Terkait Lainnya Tindak Lanjuti Surat Kemenhub Terkait Pembatasan Truk Besar Melintas di Pusat Kota
Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Lemhanas Analisis Indeks Ketahanan Wilayah dan Gelar Retret OPD