KONTENJATENG.COM - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyampaikan permintaan maaf usai menuai kritik publik atas pernyataannya yang menyinggung usulan agar pelaku UMKM dapat membuat produk tiruan.
Maman mengakui ucapannya tersebut merupakan kekeliruan dalam penggunaan analogi saat menjelaskan strategi penguatan industri kecil.
“Saya atas nama pribadi mohon maaf kalau sampai misalnya terpersepsikannya seperti itu,” ujar Maman kepada wartawan di Gedung Kementerian UMKM pada Rabu 22 Oktober 2025.
Maman menjelaskan, pernyataannya bukan bermaksud mendorong pelaku UMKM untuk meniru merek dagang asing secara ilegal, melainkan ingin mencontoh strategi industrialisasi negara lain seperti Korea Selatan dan Tiongkok.
“Sebetulnya esensinya bukan mendukung produk KW. Saya cuma keliru menggunakan analogi, misalnya menyebut Louis Vuitton jadi Louis Vuttong atau Dior jadi Doir,” ungkapnya.
“Maksud saya itu bukan soal meniru secara negatif, tapi tentang proses pembelajaran dan replikasi industri,” lanjut Maman.
Contoh dari Korea Selatan dan Tiongkok
Maman mencontohkan, Korea Selatan pada masa awal industrialisasi tahun 1960-an banyak belajar dengan mengamati dan memodifikasi produk dari negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Dari proses itu, muncul perusahaan besar seperti LG yang kini dikenal sebagai produsen teknologi global.
“Dia (Korea Selatan) meniru, tapi tidak plek-plekan. Mereka melakukan amati, tiru, modifikasi sampai akhirnya punya produk sendiri. Nah, yang saya maksud adalah spirit itu,” tambahnya.
Maman menegaskan bahwa ia tidak pernah berniat mendorong praktik pelanggaran hukum terkait hak kekayaan intelektual (HAKI).
Menteri UMKM itu mengakui kesalahan komunikasinya dan menegaskan bahwa pemerintah tetap mendorong UMKM untuk menghasilkan produk orisinal dan berkualitas.
Klarifikasi dan Ajakan Inovasi untuk UMKM
Artikel Terkait
Kantor Imigrasi Semarang Gelar Layanan Eazy Paspor di UIN Salatiga
Mohammad Saleh Dorong Pemprov Jateng Perkuat Pembinaan Atlet Muda
Hari Santri Nasional, Mohammad Saleh Ajak Pesantren Terus Berkontribusi untuk Bangsa
Mohammad Saleh Dorong Literasi Digital Sejak Dini untuk Tangkal Hoaks
Dua Raperda Dibahas DPRD Kota Pekalongan Berkaitan dengan Perda-Perda yang Sudah Tidak Relevan, dan Termasuk Soal Penyertaan Modal Daerah
KPI Diminta Evaluasi Tayangan TV Swasta yang Tuai Protes dari Kalangan Pesantren
Mencuat Dugaan Rp4,1 Triliun APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Kini Sindir Menkeu Purbaya usai Minta Cek Langsung ke BI
5 Game di Android yang Mirip dengan Roblox
Terima Kunjungan Dubes Inggris, Agustina Wilujeng Buka Peluang Kerja Sama Ekonomi Kreatif dan Teknologi Lingkungan
Embraer Legacy 650, Jet Mewah di Balik Kasus Penyewaan Ilegal oleh Komisioner KPU dengan Dalih Kerja Monitoring