nasional

Soal Jakarta Tenggelam Emil Salim Bilang Saatnya Inovasi Teknologi,Pemkot Semarang Pantau Penurunan Muka Tanah

Kamis, 16 September 2021 | 15:10 WIB
Ekonom Emil Salim /Antara/Astrid Faidlatul Habibah

KONTENJATENG.COM - Proyeksi potensi kawasan DKI Jakarta Tenggelam di 2030, semakin banyak disampaikan oleh sejumlah otoritas baik di dalam maupun dari luar negeri.

Ekonom senior, Prof Dr. Emil Salim misalnya, ikut menyoroti soal narasi Jakarta Tenggelam yang beberapa waktu lalu disinggung oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Menurut Emil Salim, pola pikir pemimpin muda harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan melakukan inovasi teknologi dalam upaya menemukan energi-energi terbarukan.

"Sehingga pada gilirannya, target net-zero emissions (emisi nol persen) di tahun 2050 bisa tercapai," katanya dalam diskusi 'Jakarta Segera Tenggelam?' baru-baru ini.

Baca Juga: Berbagai Kalangan Komentar Soal Santri Tutup Telinga Saat Ada Musik, Begini Penjelasan Lengkapnya

Emil Salim melanjutkan, kerusakan bumi akibat perubahan iklim sebenarnya dapat disiasat dengan menciptakan teknologi inovatif dan mengubah orientasi serta pola pembangunan yang selama ini mengandalkan bahan bakar fosil ke pemanfaatan energi bersih atau energi terbarukan, misalnya, energi matahari, angin, gelombang, dan mikrohidro.

Emil Salim menambahkan, langkah ke depan yang harus dilakukan anak muda adalah mengubah kebijakan yang bersifat eksploitasi sumber daya dan mengurangi efek gas rumah kaca dengan memanfaatkan matahari, gelombang laut, angin, dan sebagainya untuk jadi sumber energi baru.

Di lain pihak, Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida mengatakan, soal Jakarta Tenggelam menurutnya, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya dengan rencana proyek tanggul laut raksasa, hingga tanggul di pesisir pantai.

"Itu kan warning supaya membuat orang prepare. Tapi nggak ada mengurangi minat masyarakat untuk beli properti di sana. Kan juga sudah dibangun giant sea wall," katanya pada Jumat (20/8/2021).

Totok Lusida juga menyampaikan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah juga melakukan upaya pencegahan, salah satunya dengan pembangunan infrastruktur, karena prediksi ini sudah ada sejak lama.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Kabupaten Bogor, Lokasi di Puskesmas Cigudeg, Cek Jadwal dan Cara Daftarnya Disini

Prediksi Jakarta Tenggelam pada 2030 juga menjadi perhatian kota lain, seperti Kota Semarang. Pasalnya, di Kota Semarang sudah terjadi penurunan muka tanah yang terlihat jelas di sejumlah lokasi khususnya Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara.

Dari pantauan lapangan, terlihat banyak rumah yang sengaja dibuat lebih tinggi dari jalan kampung. Namun ada juga rumah-rumah yang hanya lantai rumahnya saja yang ditinggikan sehingga rumah terlihat pendek dari jalan didepannya.

Seperti yang dialami oleh rumah milik Ketua RW 15, Slamet Riyanto. Tempat tinggalnya kini terlihat pendek. Bahkan lantai dua bangunan rumahnya sudah hampir sama dengan tinggi jalan didepannya.

"Yang saya rasakan wilayah kita memang ada penurunan tanah. Ini kan rumah mertua, dulu ketinggian (lantai pertama) hampir 2 meter," kata istri Slamet, Sri Wahyuni.

Halaman:

Tags

Terkini