nasional

Mitos Cadas Pangeran Sumedang, Mulai dari Ular Besar hingga Arwah Perempuan

Kamis, 18 November 2021 | 13:11 WIB
Mitos Cadas Pangeran Sumedang, Mulai dari Ular Besar hingga Arwah Perempuan/

KONTENJATENG.COM - Berikut adalah mitos Cadas Pangeran Sumedang Jawa Barat. Banyak carita-cerita yang berkaitan dengan hal mistis yang beredar di masyarakat, dan tentunya berkaitan dengan Cada Pangeran.

Mitos Cadas Pangeran pun menjadi cerita dan keyakinan tersendiri dikalangan masyarakat. Mulai dari mitos adanya ular besar sampai arwah perempuan.

Dikutip kontenjateng.com dari laman dbmtr.jabarprov.go.id berikut adalah mitos Cadas Pangeran, Sumedang Jawa Barat.

Cadas Pangeran mdibangun Tahun 1809 pada masa penjajah Belanda menancapkan kuku kolonialismenya di bumi Nusantara.

Baca Juga: Yana Supriatna Warga Dusun Babakan Regol Hilang Misterius di Cadas Pangeran Sumedang, Sempat Kirim Pesan Suara

Ketenaran Jalan Cadas Pangeran yang berada tujuh kilo meter di barat daya Kota Sumedang, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat meluas hingga ke daerah lain di luar Kota Tahu itu.

Pasalnya, jalan raya nasional yang menghubungkan poros Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon itu terkenal sebagai jalan yang berbahaya dan angker.

Cadas Pangeran dipandang berbahaya lantaran memiliki tikungan berkelok tajam, juga sejumlah tanjakan dan turunan curam.

Salah satu sisinya berhadapan dengan jurang menganga yang di bawahnya terhampar hutan lumayan lebat. Sementara di sisi lainnya berdiri tinggi tebing cadas yang ditumbuhi pepohonan rapat.

Belum lagi ketika malam tiba, jalan tersebut terbilang sepi, karena tidak ada permukiman warga di sisi jalannya. Tercatat, banyak kecelakaan terjadi di ruas jalan ini. Alhasil, para pengendara mesti ekstra hati-hati kala melewatinya.

Baca Juga: Link Streaming Terbaru film Venom 2 Let There Be Carnage 2021 Subtitle Indonesia

Ihwal keangkeran Jalan Cadas Pangeran barangkali bisa dilacak sejak awal pembangunannya yang sulit dan menelan banyak korban jiwa.

Sekitar lima ribuan pekerja kehilangan nyawa akibat bekerja rodi mengikis perbukitan berlereng curam nan terjal serta memangkas material batu cadas nan keras.

Hanya dengan peralatan dan kemampuan serba terbatas, perbekalan tidak sepadan, terjatuh dari atas tebing, dijangkiti penyakit, hingga dimangsa binatang buas di tengah hutan belantara.

“Jalan Cadas Pangeran dibangun dari darah para pribumi yang dipaksa bekerja rodi di bawah perintah penjajah kolonial Belanda,” kata budayawan Sumedang, Raden Moch. Achmad Wiriaatmadja yang akrab disapa Aom Achmad.

Halaman:

Tags

Terkini