KONTENJATENG.COM – Masih ditemukan banyak pasien Covid-19 yang meninggal, padahal sudah divaksinasi. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Menurut Ketua Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago, masih banyaknya pasien Covid-19 yang sudah divaksin meninggal dunia adalah karena jumlah masyarakat yang divaksinasi masih belum merata.
Informasi tersebut disampaikan melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Minggu, 22 Agustus 2021.
Dari sekitar 8 persen masyarakat yang sudah divaksin Covid-19, kata dr. Eva Sri Diana Chaniago, sebagian besar merupakan warga Jakarta. Sementara itu, angka kematian yang tinggi juga banyak terjadi di daerah lain yang vaksinasinya belum sebanyak Jakarta.
Baca Juga: Undangan Rapat di Semarang dengan Uang Transport Rp8 Juta, Dinkes Kota Bandung : Itu Pesan Hoaks
“T: Habis vaksin kok malah banyak pasien covid yang wafat, J: Rakyat yang divaksin baru 8 persen, itu pun 7,5 juta warga DKI. Sementara angka kematian tinggi juga di banyak daerah,” kata dr. Eva Sri Diana Chaniago, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @__Sridiana_3va, Senin, 23 Agustus 2021.
“Artinya, vaksinasi belum terlalu berpengaruh pada wabah Covid-19 di negara kita. #BukanSalesVaksin, cuma meluruskan,” ucap dr. Eva Sri Diana Chaniago.
Lalu ada seorang warganet melalui kolom komentar menyampaikan data bahwa yang sudah divaksinasi Covid-19 secara lengkap di Indonesia baru mencapai 11 persen.
Baca Juga: Inilah Dia Kisah Memilukan Dibalik Sebuah Laron Mati, Mereka Adalah Jomblo Kesepian
dr. Eva Sri Diana Chaniago pun menjawab bahwa data tersebut merupakan yang terbaru pada Agustus 2021 ini.
Akan tetapi, dia menekankan bahwa berdasarkan teori, vaksin Covid-19 baru berpengaruh jika 70 persen penduduk sudah divaksin.
Sehingga, perjalanan yang harus ditempuh oleh Indonesia untuk mencapai kekebalan komunal masih panjang.
“Ini data terbaru Agustus, teorinya 70 persen total penduduk sudah divaksin, baru berpengaruh,” tutur dr. Eva Sri Diana Chaniago.(**)