“Bantuan sosial tidak terencana sudah dianggarkan mulai tahun 2020 kemarin. Begitu juga untuk tahun 2021 ini. Pemkot bisa gunakan dana yang sudah dialokasikan DPRD tersebut sebagai crash program membantu anak-anak yang ditinggal wafat orang tuanya akibat COVID-19,”ujarnya.
Di sisi lain, yang penting berikutnya perlu dicarikan program lain yang berkelanjutan, seperti beasiswa pendidikan dan jaminan sosial dari APBD atau sumber lain yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca Juga: Berbagai Kalangan Komentar Soal Santri Tutup Telinga Saat Ada Musik, Begini Penjelasan Lengkapnya
Menanggapi hal itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memiliki gagasan untuk memberikan perhatian kepada anak-anak yang kehilangan orang tua karena COVID-19 memperoleh banyak dukungan.
Sejumlah pihak mulai dari pengusaha, filantropis hingga jajaran OPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang pun turut bergotong-royong memberikan santunan dan bantuan bagi anak-anak tersebut.
Setelah melalui pendataan dan verifikasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang, tercatat 407 anak membutuhkan perhatian karena kehilangan orang tuanya akibat COVID-19.
Dari total 407 anak tersebut, sebanyak 207 anak memperoleh santunan secara gotong-royong dari Wali kota, Sekda, 8 OPD dan BUMD PDAM Tirta Moedal. Sedangkan 200 sisanya menggandeng sejumlah pengusaha untuk turut membantu.(**)
Artikel Terkait
Berbagai Kalangan Komentar Soal Santri Tutup Telinga Saat Ada Musik, Begini Penjelasan Lengkapnya
Kartu Prakerja Gelombang 21 Telah Dibuka! Daftarkan Diri di www.prakerja.go.id, Cek Disini Cara Daftarnya
Jadwal Vaksin Kabupaten Bogor, Lokasi di Puskesmas Cigudeg, Cek Jadwal dan Cara Daftarnya Disini
Soal Jakarta Tenggelam Emil Salim Bilang Saatnya Inovasi Teknologi,Pemkot Semarang Pantau Penurunan Muka Tanah
Menakar Kekuatan Persiraja dari Kaca Mata Pelatih dan Pemain PSIS Semarang
Bagi yang Mau Nikah di Surabaya, 3 Aplikasi Ini Membantu Permudah Pelayanan Pernikahan