“Hari ini, kita mencanangkan pembambangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi di BBPLK Semarang. Ini masih merupakan pncanangan dan masih ada proses yang berat untuk mewujudkan itu,” ungkapnya.
Irianto juga mengungkapkan, untuk mewujudkan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi juga dibutuhkan dukungan dari semua pihak. “Artinya, stakeholder harus mendukung penuh segala program ini, karena tanpa dukungan masyarakat dan stakeholder semua tidak bisa tercapai,” tandasnya.
Menjadi Panutan
Terwujud atau tidaknya zona integritas wilayah bebas korupsi juga tergantung pemimpin dari masing-masing balai besar. Yakni bagaimana pemimpin harus mampu menjadi panutan, juga harus mampu memanage.
Sehingga, dalam kurun waktu beberapa bulan kedepan betul-betul dapat memberikan outcome dan output kepada masyarakat maupun kepada pembangunan di Jawa Tengah.
“Jadi leadernya harus bisa menjadi panutan, kalau di Semarang ini ada Pak Edi. Beliau harus pandai, punya strategi, jadi panutan bagi pegawainya. Karena satu saja pegawai dalam proses penilaian ini melakukan hal yang tidak terpuji bisa gagal dia,”imbuhnya.
Sementara itu, usai penandatanganan Kepala BBPLK Semarang Ir. Edy Susanto, MM mengajak seluruh jajaran di lingkungan BBPLK Semarang untuk menunjukan komitmen dalam membangun budaya integritas guna terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
“Saya mengajak seluruh pegawai untuk bersama-sama untuk menerapkan pakta integritas ini di lingkungan BBPLK Semarang antara lain ikut serta dalam upaya mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme serta tidak melakukan perbuatan tercela,” katanya.