KONTENJATENG.COM - Gunung Merapi hingga saat ini terus menunjukan aktivitasnya. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui konferensi pers virtual pada Jumat, 13 Agustus 2021 menyatakan telah terjadi lonjakan guguran dan awan panas Gunung Merapi sejak 6 Agustus 2021.
Hanik juga mengungkapkan, dalam kurun waktu satu pekan terakhir Gunung Merapi telah 28 kali mengeluarkan awan panas dengan jarak luncur terjauh 3 kilometer dan 252 kali menggugurkan lava.
Hingga Jumat malam, lanjut Hanik Gunung merapi masih mengeluarkan awan panas dengan jarak 1,7 kilometer. Hal ini terjadi karena Gunung Merapi saat ini memasuki fase ekstrusi atau keluar magma.
"Ini yang kita harus hati-hati dalam artian awan panas masih mengancam ke daerah-daerah yang potensi bahayanya mencapai 5 kilometer (dari puncak)," kata Hanik.
Kendati begitu, BPPTKG belum meningkatkan status Gunung Merapi yang saat ini masih pada Level 3 atau ‘Siaga’ sejak 5 November 2020.
Pasalnya, aktivitas Gunung Merapi sejauh ini belum menimbulkan dampak yang signifikan pada pemukiman warga sekitar.
Namun, dia menyebut guguran awan panas sejauh ini menimbulkan hujan abu tipis di sejumlah desa di sekitar gunung tersebut.
Untuk itu, BPPTKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak beraktivitas pada daerah rawan bahaya Merapi, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs Anadolu Agency.
Apalagi Hanik mengatakan, masih ada aktivitas penambangan pasir pada lokasi yang berjarak hanya 4 kilometer, sedangkan potensi bahaya dari aktivitas Merapi dapat menjangkau hingga jarak 5 kilometer.
"Kami harap masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam alur sungai karena sangat berpotensi bahaya. Kecepatan awan panas Merapi ini bisa sampai 100 kilometer per jam," tutur Hanik.
Baca Juga: Link Pendaftaran Vaksin Tanggal 16 dan 18 Agustus 2021 Di Puskesmas Wonosari 1 Klaten
Sementara hingga hari ini, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu telah meluncurkan awan panas guguran sejauh dua kilometer ke arah barat daya pada Sabtu pukul 7.40 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 60 mm dan durasi 158 detik," kata Hanik.
Selama periode pengamatan pukul 00.00 sampai 6.00 WIB, Hanik menjelaskan, Gunung Merapi tercatat empat kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.
Artikel Terkait
Warga Rejosari Kota Semarang Ini Ketiban Apes, Diusir dari Rumah Sendiri dan Digugat di Pengadilan
Tingkatkan Nilai Ekspor Komoditas Pertanian, Ganjar Gagas Pelabuhan Hortikultura Semarang
Kuliner Sedap Khas Jawa Tengah Yang Wajib Kalian Coba
Soegiarin, Jurnalis di Masa Penjajahan yang Viralkan Berita Kemerdekaan Republik Indonesia
Anak Mama Ini Jadi Anggota Paskibraka Provinsi Jawa Tengah, Curhat Tak Bisa Cuci Baju
Kunjungan Ke Klaten Jawa Tengah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Lagsung Menuju Isoter Memberi Bantuan