Leani Ratri Menyandang Ratu Para Badminton Indonesia, Selalu Bawa Bendera Merah Putih Saat Bertanding

photo author
- Minggu, 5 September 2021 | 22:16 WIB
Leani Ratri Oktila peraih dua medali emas di ajang paralimpiade Tokyo 2020./kemenpora.go.id/dok/
Leani Ratri Oktila peraih dua medali emas di ajang paralimpiade Tokyo 2020./kemenpora.go.id/dok/

KONTENJATENG.COM-Leani Ratri Oktila peraih dua medali emas di ajang paralimpiade Tokyo 2020 ini layak menyandang ratu para badminton Indonesia.

Perempuan kelahiran Siabu, Bangkinang, Kampar, 06 Mei 1991.

Prestasi ini juga menjadi sejarah baru bagi tim paralimpiade Indonesia selama penantian 41 tahun.

Baca Juga: Menpora Amali Ucapkan Terimakasih, Kontingen Indonesia Tempati Peringkat 43 dan Raih 9 Medali

Ratri adalah juara dunia para badminton di tiga nomor yakni tunggal putri, ganda putri dan ganda campuran.

Ratri selama dua tahun berturut-turut yakni 2018 dan 2019 dinobatkan sebagai Atlet Para Badminton Putri Terbaik oleh BWF (Federasi Badminton Dunia).

Perjuangan Ratri sampai bisa di puncak prestasi sekarang tidaklah mudah. Terlahir normal dan bermain badminton sejak usia 8 tahun.

Baca Juga: Pertama Kali Raih Medali Emas, Leani dan Khalimatus Buka Sejarah Baru Bagi Indonesia

Namun pada bulan Februari 2011 Ratri mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan kaki kiri dan tangan kanannya patah.

Mengalami kejadian tersebut ia divonis gangguan permanen, Kaki kirinya sekarang lebih pendek 11 sentimeter daripada kaki kanannya. Kondisi itu membuat Ratri masuk kategori SL4.

Ada 'ritual' membanggakan yang dilakukan Ratri. Setiap turun bertanding, Ratri selalu membawa bendera Merah Putih di dalam tas bertandingnya.

Baca Juga: Ni Nengah Widiasih Persembahkan Medali Pertama Untuk Indonesia Pada Ajang Paralimpiade Tokyo 2020

Hal itu dilakukannya sebagai motivasi agar mampu mengibarkan bendera Merah Putih itu di podium tertinggi pertandingan yang diikutinya.

Kebiasaan membawa bendera Merah Putih itu diajarkan oleh ayahnya yang bernama F. Mujiran sejak Ratri masih belia. Ratri pun tergolong atlet yang displin dan pekerja keras, setiap latihan pun dia selalu datang tepat waktu dan sering menambah porsi latihanya sendiri. "Saya berani melawan rasa jenuh dan malas agar bisa menjadi atlet yang berprestasi," ujar Ratri.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ibnu Fajar

Sumber: kemenpora.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X