regional

Pelaku Penyebar Selebaran Provokatif di Blora Akan Dijadikan Duta Polri, Berikut Penjelasan Kapolres

Jumat, 13 Agustus 2021 | 12:48 WIB
Selebaran berbahasa jawa yang diduga ajakan provokasi di Blora, Jawa Tengah (Humas Polres Blora)

KONTENJATENG.COM - Puluhan pelaku penyebar selebaran provokatif di Kabupaten Blora, akan dijadikan sebagai duta Polri untuk keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kemudian juga bertujuan untuk memutus rantai Covid-19. Kapolres Blora AKBP Wiraga Dimas Tama menilai 24 pelaku merupakan warga yang memiliki pemahaman yang salah dan perlu diluruskan pemikirannya.

Mereka secara spontan berkumpul di rumah Samijo yang memiliki nama kecil Suro Sentiko Samin, seorang dukun desa setempat.

“Jadi awalnya warga ini berkumpul di rumah Samijo (70), secara spontan memiliki ide, dan ditulis dalam bahasa Jawa oleh Rohmat warga Desa Galuk, Kecamatan Kedung Tuban. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa semua aset negara adalah milik nenek moyang, dan akan diminta kembali dengan cara melakukan penjarahan,” kata Dimas, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga: Dampak Hujan Abu Merapi, Harga Sayuran dan Tembakau Anjlok

Seperti diketahui, aparat kepolisan Blora menangkap 24 penyebar selebaran provokatif yang selama ini meresahkan masyarakat. Mereka diamankan dari tiga lokasi wilayah Kecamatan Kedungtuban pada Rabu (11/8/2021).

Mereka mulai beraksi pada Senin (9/8/2021) dengan memperbanyak tulisan tangan itu sebanyak 1.500 lembar, kemudian menyebarkan ke delapan kecamatan di Kabupaten Blora.

“Kita mendapat laporan Blora pada Selasa (10/8/2021). Kemudian tim bergerak mekakukan penyelidikan, Rabu (11/8/2021) kemarin, kita amankan 24 pelaku penyebar selebaran di tiga lokasi,” kata dia.

Baca Juga: Berikut Ini Cara Ampuh Bermain Game Tanpa Lag untuk Pengguna Android

Setelah penyelidikan dan berkoordinasi dengan forkompimda, para pelaku akhirnya dilepaskan dengan syarat membuat pernyataan minta maaf kepada pemerintah dan publik yang diwakili oleh Samijo dan Rohmat.

Ke-24 pelaku meminta maaf kepada Presiden, kapolri, gubernur, kapolres, bupati, dandim, dan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Blora, karena sudah membuat resah. Mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatan lagi.

Tags

Terkini