KONTENJATENG.COM - Bupati Banyumas Achmad Husein baru saja meluncurkan Rumah Sakit (RS) Tanpa Dinding pada Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto.
Menurut Bupati, Program RS Tanpa Dinding merupakan program unggulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam hal pelayanan kesehatan, mulai kuratif, prefentif, promotif dan rehabilitatif.
"Pada prinsipnya bahwa, dalam Program RS Tanpa Dinding, RS harus aktif mendekat atau turun ke masyarakat untuk memberikan program promotif dan prefentif. Selain sosialisasi atau memberikan penyuluhan, juga untuk mencari kasus-kasus penyakit yang dialami oleh warga yang nantinya akan dicarikan problem solvingnya. Jadi pihak RS akan turun ke masyarakat guna menemukan orang-orang yang menderita penyakit,” jelas Bupati Husein.
Artikel ini sebelumnya pernah tayang di klikanggaran.com dengan judul "Di Banyumas Ada Rumah Sakit Tanpa Dinding. Seperti apa Bentuknya?"
Untuk menjalankan Program RS Tanpa Dinding, pihak RS akan bekerjasama dengan Puskesmas untuk turun menjangkau masyarakat.
“Meski program ini, proper dari direktur, saya minta seluruh civitas RSK Mata Purwokerto mendukung program RS tanpa dinding ini, dan ini harus sukses agar bisa menjadi contoh rumah sakit yang lain," kata Bupati.
Baca Juga: Ribuan ASN di Kabupaten Brebes Borong Cabai Petani, Harga Cabai Anjlok Akibat Panen Raya
Pada kesempatan yang sama, Direktur Rumah Sakit Khusus Mata Purwokerto dr Catur Yuni Muliatsih MM mengatakan, program rumah sakit tanpa dinding pada rumah sakit khusus mata ini adalah suatu program dimana rumah sakit memberikan pelayanan secara paripurna.
Paripurna itu artinya bahwa rumah sakit tidak hanya memberikan pelayanan di dalam gedung tetapi juga memberikan pelayanan di luar gedung yaitu pelayanan promotif dan preventif.
"Dan dengan istilah ini artinya bahwa dengan kita memberikan pelayanan promotif dan preventif, kita memberikan akses yang lebih mudah terhadap masyarakat. jadi kita seolah - olah membuka sekat atau dinding antara rumah sakit dengan masyarakat. Jadi masyarakat lebih mudah mengakses kita, tidak hanya mengakses di rumah sakit tetapi mungkin seperti tadi mengakses melalui teknologi, maupun mengakses pada kegiatan kita pada saat kegiatan di kemasyarakatan. Dan kita juga mudah mengakses masyarakat," katanya.
Dr Catur Yuni menambahkan pihaknya akan terjun ke masyarakat untuk memberikan kegiatan - kegiatan dalam program ini.
Program tersebut diantaranya program Pre Hospital, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan seperti penyuluhan, seminar, deteksi dini, kemudian ada penjaringan kesehatan.
Kemudian ada juga kegiatan yang Intra Hospital yakni bagaimana PHBS dalam institusi rumah sakit dan telemedicine.
"Nanti kita akan mengembangkan bagaimana akses dari masyarakat melalui aplikasi maupun telemedicine. Kemudian di Pasca Hospital itu adalah memberi pelayanan kepada pasien yang sudah pernah dirawat disini kemudian kita lanjutkan perawatan dirumah seperti homecare, support group, family gathering sehingga nantinya bahwa proses penyembuhan kesehatan ini bisa lebih paripurna," pungkasnya.(**)
Artikel Terkait
Jadwal Layar Kaca ANTV Selasa 7 September 2021, Jangan Lewatkan Film Horor Malam Satu Suro
Persija Jakarta Gagal Rebut 3 Poin, Laga Perdana Ditahan Imbang 1-1 Oleh PSS Sleman
Patut Ditiru, di Masa Pandemi Ada Seorang Nenek di Bantul Wakafkan Tabungannya Untuk Beli Ambulans Covid-19
Cek Pendaftaran BPUM September 2021 untuk Wilayah DKI Jakarta, Sidoarjo dan Gresik
Dorong Penggunaan Uang Lokal Yang Lebih Luas, Indonesia Gunakan Mata Uang China untuk Pembayaran Internasional
Ribuan ASN di Kabupaten Brebes Borong Cabai Petani, Harga Cabai Anjlok Akibat Panen Raya