Tak Ada WFH, ASN Pemkot Semarang Membolos Dikenai Potong TPP 15 Persen

photo author
- Selasa, 16 April 2024 | 16:49 WIB
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu

KONTENJATENG.COM - Ratusan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai bertugas setelah libur Lebaran, Selasa (16/4/2024).

Kegiatan ini dimulai dengan apel pagi dan dilanjutkan dengan pemberian reward dan apresiasi kepada petugas yang tidak libur selama cuti bersama Lebaran 2024.

Seperti petugas penyapu jalan, petugas inlet dari DPU Kota Semarang, Dinas Perhubungan, dan petugas Disperkim hingga petugas Satpol PP.

Baca Juga: Dirut Jasa Raharja Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran di GT Cikatama

Tak hanya itu, momen Idul Fitri juga kental terasa, terlebih dengan digelarnya halal bihalal dan saling bersalaman memaafkan di Halaman Balai Kota Semarang.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tidak menerapkan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) pasca libur Lebaran.

"Sudah 10 mereka libur, sehingga sekarang waktunya untuk berbenah, mulai melakukan pelayanan normal kembali," ujar Mbak Ita, sapaanya di Halaman Balai Kota Semarang, Selasa (16/4/2024).

Baca Juga: 5 Game Penghasil Uang Terbaru 2024, Sudah Terbukti Membayar

Meski selama Libur Lebaran, lanjut Mbak Ita, pelayanan di setiap kantor kelurahan dan kecamatan tetap berjalan, namun belum berjalan penuh.

"Hari ini saya minta mereka untuk bekerja, bersih-bersih dulu, karena selama 10 hari libur pasti ada debu, kotoran-kotoran yang ada di kantor masing-masing. Sehingga kalau bekerja bisa lebih nyaman, dan lebih semangat," katanya.

Mbak Ita mengaku jika di Pemkot Semarang tidak memberlakukan Work From Home (WFH), bahkan memberikan sanksi berupa pemotongan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) jika didapati ada yang membolos.

Baca Juga: Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu Minta Manajemen Semarang Zoo Lakukan Pembenahan

"Saya minta untuk ada laporan. Bahkan akan saya lakukan sidak (inspeksi mendadak-red) ke pelayanan termasuk kelurahan kecamatan dan fasum (fasilitas umum)," imbuhnya.

Dirinya mengaku jika ada beberapa ASN yang telah mengajukan izin lantaran hal mendesak, seperti ada keluarga yang meninggal maupun kondisi kesehatan yang buruk. Pihaknya tentu saja memberikan kelonggaran-kelonggaran.

"Semalam beberapa izin ke saya, seperti Camat Ngaliyan karena kakak iparnya meninggal sehingga menyampaikan izin. Kemudian, staf ahli, Pak Agus sedang pemulihan lantaran masih sakit. Kalau tidak izin akan ada sanksi," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X