semarang

Obesitas Bisa Sembuh, Klinik Prodia Sediakan Pemeriksaan Leptin

Sabtu, 30 September 2023 | 16:28 WIB
Klinik Prodia Semarang menggelar jumpa pers tentang Seminar Nasional dengan tema ”Leptin : Defining Its Role in Human" di Semarang, Sabtu (30/9/2023). /Dok Prodia Semarang

KONTENJATENG.COM, - Obesitas masih menjadi pembicaraan banyak orang. Penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi membuat seseorang menderita obesitas. Meski bisa menyebabkan penyakit seperti jantung koroner, diabetes, stroke, asma hingga kanker, obesitas ternyata bisa disembuhkan.

Demikian disampaikan dr. Annta Kern Nugrohowati, yang merupakan dokter spesialis gizi dari Klinik Prodia Semarang. Ia menyampaikan hal tersebut usai menjadi narasumber Seminar Nasional di Hotel Santika Premiere pada Sabtu, (30/9/2023).

Seminar dengan tema ”Leptin : Defining Its Role in Human" ini digelar oleh Klinik Prodia Semarang dalam rangka 50 Tahun PT Prodia Widyahusada Tbk. Acara ini mengundang 100 peserta dengan narasumber antara lain dr. Tuntas Dhanardono, M.Si.Med., M.H.,Sp.FM, dr.Annta Kern Nugrohowati, M.Si, SpGK(K), dr. Rina Pratiwi,M.Si.Med.,SpA(K) dan Product Specialist Prodia, Matthew Justyn.

Baca Juga: Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes, Yuk Cek Disini Daftarnya !

Menurut dr. Annta Kern Nugrohowati, obesitas bisa sembuh meski membutuhkan proses yang cukup lama. Hal ini karena naik turun berat badan seseorang juga bertahap prosesnya.

Terkait dengan Leptin, kata dia, adalah produk dari sel lemak dalam tubuh yang berfungsi untuk menekan nafsu makan. Seseorang yang menderita obesitas, produksi Leptin dalam tubuh terus meningkat namun tidak mempunyai efek menurunkan nafsu makan karena ada resistensi.

"Sel otak tidak bisa produksi zat yang bisa menurunkan nafsu makan. Jika nafsu makan tinggi tanpa disertai pengaturan atau pemilihan makan yang baik maka bisa terjadi obesitas," ujarnya menjelaskan.

Dampak dari obesitas kata dia, antara lain makan banyak tetapi malas bergerak atau berjalan, depresi hingga gangguan mental. Namun ia kembali menegaskan bahwa penyakit obesitas bisa disembuhkan dengan melalui beberapa proses.

"Oleh karena itu perlu adanya pemeriksaan leptin yang berperan dalam terjadinya obesitas," tambahnya.

Baca Juga: Cara Membuat Ayam Betutu Bali yang Lezat di Rumah, Cek Resep Selengkapnya Disini

Leptin diketahui dapat mempengaruhi pengaturan nafsu makan. Menurutnya, orang yang memiliki polimorfisme pada gen DRD2 harus memperhatikan jenis glukosa dan lemak yang dikonsumsi sehingga tidak menyebabkan gangguan leptin yang selanjutnya akan mempengaruhi asupan makanan.

Narasumber lainnya yakni dr. Rina Pratiwi mengatakan, leptin ini dapat diaplikasikan pada anak-anak. Leptin dapat digunakan sebagai prediktor sindrom metabolik pada anak-anak di masa prepubertas, sekaligus juga sebagai indikator proses pertumbuhan pada anak dengan malnutrisi.

Tingginya jumlah penduduk dengan obesitas serta kebutuhan akan pemeriksaan Leptin di kalangan peneliti maupun klinisi mendorong PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), meluncurkan pemeriksaan leptin untuk membantu para dokter mengelola dan mengevaluasi pasien obesitas.

Baca Juga: Nasi Kebuli Terenak di Semarang, Berikut Daftar Lengkapnya Disini

Menurut Matthew Justyn, selaku Product Specialist Prodia menjelaskan, leptin sudah menjadi pembicaraan hangat di Indonesia dan saat ini sudah dapat dikerjakan di Prodia untuk aplikasi klinis sehari-hari.

"Pemeriksaan leptin kebanyakan dari orang dewasa namun tidak menutup kemungkinan ke anak-anak juga. Untuk sekali pemeriksaan hanya Rp800 ribu. Biasanya mereka yang periksa itu menderita obesitas, diabetes dan gangguan tiroid," bebernya.

Halaman:

Tags

Terkini