KONTENJATENG.COM, - Kecamatan Semarang Timur tercatat sebagai daerah dengan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak tertinggi di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Hal itu berdasarkan data resmi Aplikasi Sistem Informasi dan Komunikasi Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak atau ASIK PAK, kanal resmi Pemerintah Kota Semarang
Data tersebut menunjukkan bahwa kekerasan di wilayah Semarang Timur mencapai 41 kasus, terdiri dari 27 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan 10 kasus kekerasan terhadap anak (KTA). Angka ini diakumulasi sejak 1 Januari 2023 hingga 16 November 2023.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu secara tegas mengatakan bahwa perlindungan perempuan dan kepedulian terhadap anak menjadi prioritas utama di Kota Semarang.
Mengingat kata Ita sapaan akrabnya mengatakan, misi daerah yang dipimpinnya itu menjadikan Kota Semarang sebagai entitas yang hebat, berlandaskan Pancasila, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Ita menambahkan, misi tersebut mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan produktif, termasuk pemenuhan hak dasar perlindungan kesejahteraan sosial serta hak asasi manusia (HAM) bagi masyarakat secara berkeadilan.
Baca Juga: Kalangan DPRD Apresiasi Komitmen Pemkot Semarang Memajukan Dunia Pendidikan
"Program pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, serta kota ramah anak, musrenbang perempuan, penguatan peran PKK, layanan perlindungan perempuan dan anak, serta Semarang kota inklusif, adalah wujud konkrit dari misi ini," kata Ita pada, Jumat (17/11/2023).
Ita menambahkan dari dasar misi tersebut, Pemerintah Kota Semarang setempat telah mengimplementasikan regulasi sebagai dasar kebijakan yang berjalan dengan baik.
Salah satu langkah konkret yakni diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Wali Kota (Perwal), dan Surat Edaran (SE) tentang Pengarusutamaan Gender di Kota Semarang, sebagai upaya nyata dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Daerah Paling Rawan Konflik, Walikota Semarang Minta Pemuda Pancasila Ikut Menjaga Pemilu Damai 2024
Adapun sejumlah inovasi-inovasi keberpihakan terhadap perempuan dan anak, salah satunya adalah aplikasi ASIK PAK.
Sementara itu anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Dyah Ratna Harimurti mengaku prihatin dengan banyaknya kasus KDRT di wilayah Semarang Timur.
Namun demikian, dengan munculnya banyak laporan kasus KDRT menunjukkan kaum perempuan di Kota Semarang sudah berani speak up atau berani bicara.