KONTENJATENG.COM - Jumlah Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar PGOT di Kota Semarang, Jawa Tengah selama pandemi Covid-19 terjaring 300 orang.
Demikian diungkapkan Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto usai rapat Pembahasan APBD Perubahan 2021 di Gedung DPRD Kota Semarang, Rabu (29/9).
Menurutnya, PGOT yang terjaring itu jumlahnya meningkat dibanding sebelum masa pandemi.
Baca Juga: Squid Game Berhasil Menggeser Money Heist dan Sweet Home di Netflix. Berikut Skor Perolehannya
"Trendnya terus naik sejak pandemi. Makanya kita tidak henti-hentinya razia biar PGOT terus berkurang agar tidak mengganggu estetika wajah Kota Semarang," katanya.
Fajar mengatakan dalam razia PGOT pihaknya melibatkan dinas terkait dan juga pihak Kepolisian. Hal itu dilakukan agar razia lebih efektif dan bisa memberikan efek jera.
Sejumlah titik yang menjadi rawan PGOT mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Bahkan modus PGOT pun bermacam-macam jenisnya, seperti yang lagi viral adalah manusia Silver.
"PGOT banyak ditemui di daerah Jrakah, Kawasan Kota Lama, Jalan Majapahit, ADA Banyumanik, Kaligarang, Kampung Kali dan jalan protokol lainnya," bebernya.(**)