Menurut Soegiarno, kakaknya adalah jurnalis yang bekerja di Domei (sekarang jadi kantor berita Antara) milik Belanda.
"Kakak saya ini diperintah untuk menyelinap di kantor Domei dan menyiarkan kemerdekaan ke seluruh dunia. Waktu itu tidak mudah, karena Domei dijaga ketat oleh pasukan Jepang. Dan kita patut berbangga, karena kakak saya yang orang Jawa Tengah berhasil menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia," jelasnya sambil terbata.
Soegiarno juga mengaku sangat bangga, dengan kedatangan Ganjar bersama anak-anak muda lainnya.
Baca Juga: Buya Yahya Jelaskan Cara Sholat Taubat
Ia sangat senang, melihat para generasi muda bangsa sangat menghormati dan menghargai para pahlawan.
"Saya tidak menyangka, dan merasa sangat berbesar hati atas kedatangan pak Ganjar dan teman-teman ke makam kakak saya ini. Saya senang, karena generasi penerus masih mengingat perjuangan kita waktu itu. Hebat sekali," ucapnya.
Tak lupa Soegiarno berpesan pada generasi penerus bangsa untuk terus menjaga persatuan.
Menurutnya, negara yang hebat bukan negara yang ekonomi atau senjatanya kuat, namun negara yang hebat adalah negara yang seluruh rakyatnya bersatu.
"Yang penting itu persatuan. Untung sekali negara kita masih tercengkram Pancasila, jadi semua bersatu. Hanya Pancasila, nggak ada yang lain. Semoga kita semua diberi kesehatan untuk menyaksikan kejayaan bangsa ini," pungkasnya.
Baca Juga: Hukum Vaksin Sinovac Dan Astrazenca Menurut Ustadz Adi Hidayat
Ganjar sendiri mengatakan, Soegiarin adalah tokoh penting dalam kemerdekaan. Kalau tidak ada Soegiarin, mungkin proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tidak banyak orang tahu.
"Kalau zaman sekarang, beliau inilah yang memviralkan kemerdekaan Indonesia. Saya tidak membayangkan, kalau waktu itu tidak diviralkan, mungkin dunia tidak tahu bahwa Indonesia sudah merdeka atau belum," kata Ganjar.
Kisah Soegiarin lanjut Ganjar sangat heroik. Waktu itu, ia diperintahkan oleh pimpinannya yakni Adam Malik untuk menyelinap di kantor Domei dan menyiarkan proklamasi kemerdekaan menggunakan mesin morse.
"Waktu itu tidak mudah, dia harus menyelinap dari pasukan Jepang, menyiapkan mesin morse dan mengirimkan berita proklamasi dengan morse ke kantor-kantor berita di seluruh dunia. Hari ini saya ke makam beliau, ketemu dengan keluarganya dan kita berikan penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasanya," ucapnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Bawang Putih, Salah Satunya Mampu Menurunkan Kolesterol