5. Lebih menghemat dari BBM (bahan bakar minyak)
Kendaraan listrik juga bisa menekan biaya bahan bakar empat kali lebih murah dibandingkan kendaraan bertenaga bensin. Misalnya harga bensin 2 liter Rp 24.000. Jadi, masyarakat hanya mengeluarkan seperempatnya atau sekitar Rp 6.000 jika menggunakan sepeda listrik.
Otomatis, pengguna sepeda listrik bisa menggunakan sisa uangnya untuk keperluan lain. Bahkan penggunaan sepeda listrik juga dapat mengurangi impor minyak. Jika kebutuhan minyak mencapai 800.000 barel dengan asumsi sepeda motor mengkonsumsi bahan bakar satu liter, jika harga minyak saat ini 100 dolar AS per barel, maka negara sudah membakar 80 juta dolar atau bensin senilai Rp 1,2 triliun.
Selain itu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara tradisional digunakan untuk subsidi bahan bakar. Dengan sepeda listrik, maka penggunaan APBN bisa dialihkan pada bus listrik, mobil listrik, motor listrik, dll
6. Menghemat waktu
Ketika kamu menggunakan sepeda listrik tentunya kamu tidak perlu antri lama di SPBU untuk membeli bahan bakar kendaraan. Karena biasanya untuk membeli bahan bakar minyak kam akan antri yang cukup panjang.
Degan memilih sepeda listrik maka kamu akan terhindar dari antrian panjang di SPBU. Memiliki sepeda motor listrik memang membuat waktu kamu lebih produktif dibandingkan mengantri panjang di SPBU. karena kamu dapat menjalankannya di mana saja.
Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pabrikan Kawasaki asal Jepang ini telah membangun sepeda listrik, sebagai partisipasi mereka dalam menjaga lingkungan. Mereka menciptakan inovasi untuk memberikan banyak keuntungan.
Sepeda listrik lebih ramah lingkungan dengan mengurangi polusi, menghemat waktu, perawatannya mudah, tenaga listrik dapat diandalkan, hingga memiliki suara mesin yang senyap yang tidak menimbulkan kebisingan.
Harapannya kedepannya dengan adanya sepeda listrik yang lebih canggih dan terjangkau, dapat mengurangi polusi udara dan kebisingan. Lahan menjadi lebih baik, dan tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.