Drama Religi 'Laut Tengah' Kisah Cinta Haia Jadi Istri Kedua Demi S2 di Korea

KONTENJATENG.COM - Drama religi terbaru dari Starvision, "Laut Tengah," yang diadaptasi dari novel best seller karya Berliana Kimberly, akan tayang di bioskop mulai 3 Oktober 2024.

Setelah sukses dengan "172 Days," Starvision kembali dengan film yang diproduseri oleh Chand Parwez Servia dan disutradarai oleh Archie Hekagery.

Skenarionya ditulis oleh Oka Aurora, menghadirkan kisah cinta penuh dilema antara Haia (Yoriko Angeline), Bhumi (Ibrahim Risyad), dan Aisa (Anna Jobling).

Baca Juga: Yoyok Sukawi: Kami Juga Siap Menangkan Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024

Mengisahkan Haia yang rela menjadi istri kedua demi menyelamatkan masa depannya dan melanjutkan studi S2 di Korea, film ini menggambarkan perjalanan emosional yang mendalam.

Haia harus menghadapi konflik dengan Suri, putri Bhumi, dan Aisa, istri pertama Bhumi yang tengah sakit kritis.

Nama-nama tokoh dalam cerita ini tidak sengaja terhubung dengan negara-negara di sekitar Laut Tengah, menciptakan analogi dengan peradaban Islam yang bersejarah.

Baca Juga: Sukarelawan Semarang Sukses Nyatakan Dukungan untuk Yoyok-Joss di Pilwakot 2024

Chand Parwez Servia, produser "Laut Tengah," menuturkan, "Film ini ingin menghadirkan keragaman cerita dengan tema religi yang dibalut lanskap indah Korea, memberikan nuansa drama religi ala drakor."

Penulis novel, Berliana Kimberly, merasakan kebahagiaan saat karyanya dihidupkan dalam film.

"Tulisan yang saya buat dengan penuh perjuangan kini disayangi banyak orang. Tonton film ini dengan orang-orang tercinta," ujarnya.

Baca Juga: Jumat Berkah, Joko Santoso Bagikan Makan Siang dan Susu Gratis

Syuting dilakukan di Indonesia dan Korea Selatan, dengan dukungan Seoul Metropolitan Government dan Seoul Film Commission.

Kolaborasi lintas negara ini melibatkan aktor dari Indonesia dan Korea, termasuk Anna Jobling dari Malaysia.

Yoriko Angeline, pemeran Haia, berbagi pengalamannya selama syuting di Korea, "Aku banyak belajar tentang jejak Islam di Korea dan mendalami kajian politik Asia Timur."