gaya-hidup

Reaksi Mantan Wajib Militer Terhadap Serial ‘Deserter Pursuit’, Ada yang Trauma Sehingga Memilih Tidak Nonton

Rabu, 15 September 2021 | 12:32 WIB
Serial televisi Korea Selatan D.P. atau Deserter Pursuit tayang perdana di Netflix pada akhir Agustus 2021. (ANTARA/HO-Netflix)

KONTENJATENG.COM - Serial televisi “D.P” yang tayang di Netflix memicu kembali berbagai pendapat hingga perdebatan di Korea Selatan mengenai sejarah skandal pelecehan di militer serta kebijakan wajib militer bagi laki-laki muda.

Seperti diketahui, “DP atau kependekan dari “Deserter Pursuit” telah menjadi salah satu serial televisi populer di Korea Selatan sejak ditayangkan perdana pada akhir Agustus.

Serial ini bercerita tentang polisi militer yang ditugaskan untuk menangkap desertir atau prajurit yang meninggalkan ketentaraan tanpa izin sekaligus menyoroti kehidupan sehari-hari saat wajib militer, termasuk pelecehan mental dan fisik dari tentara lain.

Artikel ini sebelumnya pernah tayang di harianmerapi.com dengan judul "Wajib Militer Korea Selatan dalam Serial 'Deserter Pursuit' Memicu Perdebatan"

Menurut Sutradara DP,Han Jun-hee, dirinya berusaha untuk menceritakan kisah yang memanusiakan tentang bagaimana sistem tersebut membuat para desertir menjadi korban dan penjahat, serta kerugian yang ditimbulkan bagi mereka yang terpaksa melakukan perburuan.

Baca Juga: Terpantau Lewat Aplikasi PeduliLindungi Ada 3 Ribu Orang Positif Covid-19 Berkeliaran di Mal

“DP adalah kisah tentang melacak seorang pembelot. Tetapi pada saat yang sama, ini adalah kisah paradoks mencari putra, saudara, atau kekasih seseorang yang malang,” kata Han melalui sebuah pernyataan dalam surat elektronik (surel) kepada Reuters, dikutip Rabu.

Menanggapi popularitas serial DP, seorang juru bicara kementerian pertahanan mengatakan saat ini lingkungan militer telah berubah dan kementerian telah mencoba untuk memberantas pelecehan serta perlakuan kasar.

Pekan lalu militer Korea Selatan mengumumkan pihaknya berencana untuk menghapus sistem yang memungkinkan tentara berpangkat tinggi dapat melacak prajurit yang melakukan desersi, bahkan rencana ini telah ada sebelum serial “DP” tayang. Perubahan itu mulai berlaku pada Juli 2022.

Sedangkan reaksi beragam terhadap serial “DP” dari para mantan wajib militer, beberapa orang mengatakan serial tersebut mencerminkan pengalaman mereka.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata di DIY Sudah Dibuka, Pengunjung Harus Punya Aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja

Namun ada pula yang mengatakan serial tersebut adalah penggambaran pelecehan berlebihan dan beberapa tidak menonton serial “DP” untuk mencegah ingatan traumatis muncul kembali.

“Ada adegan di DP saat mereka melempar sepatu tempur (ke tentara). Saya mengalami banyak pelecehan serupa. Sekarang saya melihat ke masa lalu, saya merasa itu tidak adil, tetapi kala itu hal demikian sangat umum,” kata Ma Joon-bin yang mengikuti wajib militer antara 2013 dan 2014.

Lee Jun-tae yang bertugas pada 2017 hingga 2019 mengatakan dirinya tidak pernah mengalami atau mendengar rekan lain yang mengalami pelecehan selama wajib militer.

Baca Juga: Ancam Wilayah Tangkapan Air dan Merusak Jalur Labuhan Merapi, 14 Tambang Pasir Ilegal Ditutup

Halaman:

Tags

Terkini

Mobil Keluarga Paling Diminati, Apa Saja Kriterianya?

Sabtu, 6 September 2025 | 21:40 WIB

CATAT! Daftar Harga Produk Starvie Indonesia

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:45 WIB