gaya-hidup

Budidaya Lobster Air Tawar Bisa Datangkan Keuntungan Berlipat di Masa Pandemi Covid-19

Rabu, 11 Agustus 2021 | 17:39 WIB
ilustrasi lobster. Pixabay

KONTENJATENG.COM - Budidaya sektor perikanan masih menjadi favorit di Indonesia. Apalagi dalam menjalani masa PPKM dan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Mulai menggeluti budidaya perikanan sepertinya bisa menjadi pilihan. Tentu saja tetap bisa mendatangkan keuntungan.

Salah satunya adalah budidaya lobster air tawar. Lobster air tawar termasuk komoditas perikanan yang cukup menjanjikan.

Harga jual per kilogramnya mencapai Rp200.000 hingga Rp 300.000. Selain itu, budidaya lobster air tawar termasuk mudah dilakukan dalam skala kecil dengan memanfaatkan lahan yang tidak terlalu besar.

Melansir dari kkp.go.id dengan judul ‘Bosan di Rumah? Budidaya Lobster Air Tawar Yuk!’, melihat peluang tersebut, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) memberikan pelatihan melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan.

Baca Juga: Usai Lempar Kritik Influencer Ardi Andika Langsung Berurusan dengan Wagub Jabar, Bagaimana Endingnya ?

Pada pelatihan budidaya lobster air tawar tersebut dijelaskan ada delapan poin penting yang perlu diperhatikan. Berikut ini ulasan delapan poin tersebut.

Ada beberapa wadah pembenihan yang bisa digunakan, yakni akuarium, bak plastik atau fiberglass, dan kolam semen.

Seluruh kolam tersebut membutuhkan peralatan pendukung tambahan, seperti lubang persembunyian (paralon, potongan bambu, genting, atau ijuk) dan aerator.

Akuarium yang bisa digunakan berukuran panjang 1 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,4 meter. Ketinggian air maksimal sekitar 30 cm. Satu akuarium bisa digunakan untuk memelihara satu paket induk yang terdiri atas 5 betina dan 3 jantan atau 100 ekor benih berukuran 1 inci.

Untuk kolam fiberglass pada dasarnya hampir sama dengan akuarium, hanya harganya lebih mahal. Begitupun dengan kolam semen. Kolam semen untuk memijahkan induk sebaiknya menggunakan ukuran 40 × 40 × 40 cm dengan ketinggian air sekitar 30 cm.

Baca Juga: Semua Calon Pemimpin Blora Wajib datang ke 'Mbah Gilang' Jika Ingin Jadi, Berikut Penjelasannya

Sumber dan kualitas air

Sumber air yang baik adalah air tanah, air pam, dan air sungai. Air tanah yang akan digunakan sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam. Anda bisa menggunakan aerator agar prosesnya berjalan lebih cepat. Sementara itu, untuk air PAM sebaiknya didiamkan selama 24 jam agar kaporit dan klorinnya menguap. Adapun air sungai, Anda harus memastikan sumber air tersebut tidak tercemar limbah industri dan rumah tangga.

Halaman:

Tags

Terkini

Mobil Keluarga Paling Diminati, Apa Saja Kriterianya?

Sabtu, 6 September 2025 | 21:40 WIB

CATAT! Daftar Harga Produk Starvie Indonesia

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:45 WIB