Semua Calon Pemimpin Blora Wajib datang ke 'Mbah Gilang' Jika Ingin Jadi, Berikut Penjelasannya

photo author
- Rabu, 11 Agustus 2021 | 17:09 WIB
Punden 'Mbah Gilang' di Desa Kutukan, Blora
Punden 'Mbah Gilang' di Desa Kutukan, Blora

KONTENJATENG.COM - Sebuah punden yang ada di Desa Kutukan, Kecamatan Randublateng, Blora diyakini sebagai makam senopati pertama di Blora.

Punden tersebut berbentuk batu, kemudian dibungkus kain mori putih. Disekitarnya juga banyak bertaburan bunga-bunga khas pemakaman.

Saat ini, pemerintah desa setempat menawarkannya untuk wisata religi. Dari keterangan toko daerah setempat, dulunya batu tersebut berbentuk sebuah patung. "Saya taunya kalau disitu makam senopati Blora pertama," ujar Kadus Turi, Suroto, 40, Rabu (11/8/2021).

Keyakinan masyarakat tersebut terbukti dengan beberapa calon pemimpin Blora sebelum pemilihan mereka mengunjungi tempat tersebut. Pemimpin Blora yang pernah datang ketempat itu yakni Bupati Basuki, Djoko Nugroho, dan Arief Rohman.

"Kata orang itu modal awal jadi pejabat Blora harus mampir dulu ke situs itu," katanya.

Tumpukan batu tersebut dinamai masyarakat setempat 'Mbah Gilang'. Adapun situs tersebut letaknya di Dusun Turi, Desa Kutukan.

Baca Juga: Selain Situs Sekretariat Kabinet, Dua Remaja Ini Juga Retas 650 Website Lain

Dikatakannya, warga meyakini berbagai peristiwa dari dulu sampai sekarang adalah bagian dari keistimewaan 'Mbah Gilang'.

"Menurut cerita yang beredar saat ada konflik pada masa PKI lokasi Mbah Gilang di pakai sebagai tempat persembunyian," ujar warga Turi Sariman, 60.

Kemudian, di komplek lokasi 'Mbah Gilang' itu juga ada sebuah pohon yang aneh. "Wit jowo kui mas (pohon Jawa itu mas)," timpal Suroto lagi.

Kenaehan dari pohon tersebut yakni saat pohon Jawa mulai berbunga, tercium bau busuk dan sampai dengan hari ini tidak ada pohon lain yang bisa tumbuh disekitarnya.

"Setiap berbunga baunya busuk, dan gak pernah ada buah yang jatuh terus tumbuh, warga juga gak ada yang berani makan buahnya," imbuhnya.

Baca Juga: Begini Cara Azriel Menyindir Kedekatan Aurel dan Krisdahyanti

Pohon besar dengan ketinggian sekitar 15 meter tersebut sudah berumur ratusan tahun, dan tidak ada yang tau siapa yang menanam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Wahyu Budi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X