KONTENJATENG.COM-Mitos di Indonesia masih tumbuh secara turun menurun disuatu daerah dan menyebar dari mulut ke mulut. Salah satunya mitos yang banyak tumbuh di masyarakat Jawa.
Namun, ada beberapa mitos yang justru terdengar masuk akal jika dilakukan penalaran lebih dalam.
Berikut 5 Mitos Jawa yang Dikutip oleh kontenjateng.com dari kanal YouTube Sidul Tube pada 2 April 2021.
Baca Juga: 5 Mitos Mengerikan, Jangan Coba Meneteskan Jeruk Nipis Pada Mayat
1. Makan Sambil Tiduran Bisa Jadi Ular
Dahulu ada seorang anak yang memiliki kebiasaan makan sambil tiduran. Kemudian sang ibu mulai kesal dan menakuti anaknya bahwa makan sambil tidur bisa jadi ular.
Ketika kita makan sambil tiduran bisa mengakibatkan makanannya balik arah. Disamping itu dapat menyebabkan asam lambung naik dan luka di di kerongkongan. Apalagi jika tersedak dan berakibat fatal.
2. Ke Pantai Selatan Jangan pakai Baju Hijau Atau Biru
Terkait Ratu Kidul dan larangan memakai baju hijau atau biru telah melekat di Pantai Selatan ini.
Dibalik keindahan pantainya, ternyata banyak terjadi kecelakaan di pantai ini. Salah satunya hilangnya wisatawan karena terseret ombak.
Baca Juga: Tips dan Trik, Cara Amankan Akun Facebook Dari Serangan Hacker
Namun jika ulas kembali, alasannya cukup logis. Apabila ingin berenang carilah area yang aman dan gunakan pakaian yang berwarna cerah seperti jingga atau merah muda.
Hindari kostum berwarna hijau atau biru lantara saat terseret arus atau tenggelam maka sangat sulit untuk dicari. Tim SAR akan sulit mencari korban karena warna pakaiannya hampir sama dengan warna laut.
3. Keluyuran Saat Magrib Bisa Diculik Wewe Gombel
Orang-orang pada zaman dahulu percaya bahwa waktu magrib tidak baik untuk digunakan beraktivitas. Mereka percaya pada malam hari makhluk halus atau hantu bergentayangan.
Baca Juga: Mengenal Mitos Dewi Lanjar, Ratu Penjaga Pantai Utara Pulau Jawa
Zaman dahulu anak-anak sering ketakutan dengan sosok wewe gombel yang dipercaya suka mencuri anak kecil.
Mitos ini diberikan kepada anak-anak sebab magrib adalah waktunya beribadah, belajar mengaji atau istirahat.