Agar Tidak Seperti di Layangan Putus, Berikut Dampak Perselingkuhan Orang Tua bagi Si Anak

photo author
- Senin, 17 Januari 2022 | 13:08 WIB
Adegan Raya, Anak Kinan dan Aris, bersedih begitu tahu orang tuanya sedang bertengkar. /WeTv
Adegan Raya, Anak Kinan dan Aris, bersedih begitu tahu orang tuanya sedang bertengkar. /WeTv

KONTENJATENG.COM - Serial Layangan Putus saat ini menjadi tontonan yang paling ditunggu-tunggu bagi anak muda hingga ibu rumah tangga. Pasalnya, serial yang menceritakan tentang perselingkuhan Aris dengan Lidya tersebut semakin hari semakin memanas. Berikut dampak perselingkuhan orang tua bagi si anak.

Berkaca dari serial Layangan Putus, berikut dampak perselingkuhan bagi seorang anak. Dewasa ini serial layangan putus menjadi tontonan yang paling ditunggu-tunggu bagi anak muda hingga ibu rumah tangga.

Perselingkuhan masih menjadi masalah yang paling sering terjadi dalam kehidupan berumah tangga. Meskipun kedua orang tua sudah berusaha untuk menyembunyikan masalah ini dari anak, ternyata tetap memiliki dampak buruk bagi sang anak. Berikut dampak perselingkuhan bagi si anak.

Baca Juga: Wanita di Video Belatung Diduga Sudah Meninggal, dr Boyke : Cacing Bukan Hewan yang Hidup di Organ Reproduksi

Mengutip dari akun instagaram @tentanganakofficial, dijelaskan apa saja yang harus dilakukan kedua orang tua ketika terjadi perselingkuhan dalam rumah tangga.

Pertama, orang tua harus selalu berpikir sebelum bertindak. Karena setelah memiliki anak, ingatlah bahwa setiap keputusan yang diambil kedua orang tua sangat berdampak pada masa depan mereka.

Kedua orang tua bisa melakukan refleksi mengenai kualitas pernikahan dengan pasangan secara rutin. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi terbuka untuk menentukan solusi terbaik untuk setiap masalah.

Baca Juga: Kinan Akan Bunuh Lydia? Nonton Trailer Layangan Putus Episode 10, Cek Disini !

Kedua, jika masalah sudah terjadi cobalah untuk terbuka pada anak dengan memberi penjelasan yang jujur dan mudah dipahami. Jangan menyepelekan anak dengan mengatakan, “Anak kecil nggak perlu banyak tanya deh!”

Namun, orang tua harus berbicara kepada anak agar mereka merasa tenang. Orang tua dapat memberikan penjelesan seperti ini kepada anak, “Ayah dan Bunda sedang mencari solusi.”

Hal tersebut tentu membuat anak lebih senang mendengarnya dan membuatnya merasa berharga.

Ketiga, bantu anak memproses pengalaman dengan validasi emosi yang dirasakannya. Orang tua bisa meminta maaf dan mencoba mengerti perasaan dan posisi sang anak. Sehingga orang tua dapat megatakan hal seperti ini, “Teriakan Ayah dan Ibu tadi membuat Kakak takut ya? Maaf ya Kak.”

Baca Juga: Link Nonton Trailer Layangan Putus Episode 10 : Aris Balikin Cincin Kawin, Siap Cerai?

Jangan sekali-kali justru menyalahkan dan memarahi anak atas kesalahan yang dilakukan oleh orang tua itu sendiri. Sehingga orang tua tidak boleh mengatakan hal yang seperti ini, “Kakak nggak perlu pakai ikutan marah ya!”

Jika orang tua mengatakan hal tersebut, sang anak akan semakin sedih dan merasa semakin tidak nyaman dengan keadaan rumah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Otong Fajari

Sumber: @tentanganakofficial

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Mobil Keluarga Paling Diminati, Apa Saja Kriterianya?

Sabtu, 6 September 2025 | 21:40 WIB

CATAT! Daftar Harga Produk Starvie Indonesia

Rabu, 13 Agustus 2025 | 17:45 WIB
X