NGAWI, Kontenjateng.com - Nama aslinya Deni Setiawan tapi lebih dikenal sebagai Denny Caknan. Saat ketemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dia mengisahkan perjalanan karirnya, dari pemilihan nama sampai kisah di balik lagu-lagunya.
Keduanya ketemu di warung Pecel Ngisor Talok, jalan Sultan Agung 96 Kabupaten Ngawi. Sambil sarapan, awalnya Ganjar menanyakan perjuangannya Denny sampai akhirnya bisa jadi idola muda-mudi Tanah Air lewat lagu-lagunya. Bahkan sambil bercanda, Ganjar menanyakan dukun mana yang Denny manfaatkan.
"Rahasianya apa mas? Kok sekarang sampai ada yang bilang mas Denny Caknan ini jadi penerus almarhum Mas Didi Kempot," kata Ganjar, Sabtu (7/11).
Bahkan Ganjar tidak bisa menutupi kekagumannya pada penyanyi asli Ngawi itu. Diapun mengaku sering mendengar dan menyanyikan lagu Denny, terutama Kartonyono Medot Janji. Ganjar juga berterus terang, lagu itu jadi salah satu inspirasi ketika menemui ratusan buruh yang melakukan aksi di depan kantornya beberapa waktu lalu.
"Ketika temen-temen buruh saja ajak nyanyi lagu itu, semua kompak ikut nyanyi sampai akhirnya aksi berlangsung damai," katanya.
Denny Caknan mengawali semua pertanyaan Ganjar dengan satu kalimat, yakni "semua karya yang dihasilkan dari hati maka yang menerima adalah hati." Semua laku yang dia jalankan layaknya seniman lain, mencari inspirasi, berkarya dan memamerkan hasilnya. Tidak ada faktor aneh-aneh yang dia pakai, apalagi dukun.
"Dukunnya ya bapak dan ibu saya sendiri dengan minta doa restu beliau. Makanya nama bapak, saya jadikan embel-embel nama saya, Cak Nan," katanya.