KONI Kota Semarang Gelar Workshop Praktik Kinesiotapping

photo author
- Senin, 23 November 2020 | 18:52 WIB
6ba04b22-4c13-4640-9c77-d359bfdc0ee8
6ba04b22-4c13-4640-9c77-d359bfdc0ee8

SEMARANG, Kontenjateng.com – Memaksimalkan penanganan cidera pasca operasi agar atlet/pemain lebih percaya diri lagi untuk bertanding, KONI Kota Semarang menggelar Workshop praktik Kinesiotapping, Minggu (22/11/2020) kemarin.

Dokter Robin Novriansyah, SpB SpOT(K) MSi Med dalam workshop tersebut mengatakan, penanganan cidera atlet/pemain harus benar-benar tepat agar bisa kembali pada performanya. Terkadang, pemain/atlet mengalami trauma setelah mengalami cidera cukup serius dan harus naik ke meja operasi.

“Yang harus diperhatikan adalah penanganan pasca operasi. Adanya rasa takut kembali cidera yang bisa menghambat si atlet/pemain bisa kembali pada performa terbaiknya. Operasi, hanya membantu 30-40 persen , sisanya adalah pasca operasi seperti fisioterapi dan membangun mental,” katanya.

Kinesiotapping, kata Robin, bisa membantu pemulihan cidera atlet. Karena itu, fisioterapis dan pelatih harus menguasai teknik ini. Jadi, tugas pelatioh tidak hanya memberikan program kepada atlet/pemain didikannya di sisi lain, harus bisa mengetahui kondisi atlet/pemain.

”Jadi menangani cidera atlet butuh sebuah tim. Tidak bisa personal,” tuturnya.

Pebasket putri Kota Semarang Yuni Anggraeni mengatakan, kinesiotapping sangat membantu performanya pasca operasi ACL usai tampil di SEA Games 2017 Malaysia. Terpenting, kata pemain Klub Sahabat itu, mengatasi rasa takut pada diri sendiri.

“Tapi rasa trauma itu berkurang seiring waktu. Memang ada rasa takut cidera lagi usai operasi. Aku banyak sharing dengan pebasket lain, ada yang lebih meningkat performanya usai operasi dan menggunakan kinesiotapping. Kalau saya ada penurunan,” tandas Yuni.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Rekomendasi

Terkini

X