Soal Nasib Pengungsi Afganistan, Turki Ambil Jalan Yang Beda dengan Negara Barat

photo author
- Jumat, 20 Agustus 2021 | 09:47 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan /Reuters/Umit Bektas
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan /Reuters/Umit Bektas

KONTENJATENG.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan jika negaranya tak memiliki kewajiban apapun atas tragedi di Afghanistan.

Pernyataannya itu disampaikannya setelah pertemuan kabinet lima jam di Kompleks Kepresidenan Ankara, pada Kamis 19 Agustus 2021.

"Turki tidak memiliki kewajiban apa pun untuk menjadi tempat yang aman bagi para pengungsi Afghanistan," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Keputusan Turki itu berbeda dengan negara barat yang membuka pintu untuk para pengungsi Afghanistan.

Baca Juga: Telkom Witel Kudus Dukung Pemerintah Kabupaten Blora Dalam Kebutuhan Layanan Telekomunikasi

Erdogan coba tenangkan para penduduknya di Turki imbas tragedi di Afghanistan dan para pengungsi yang semakin membludak.

Orang nomor satu di Turki itu juga menyinggung soal keselamatan para pengungsi Afghanistan.
"Adalah kewajiban kami kepada warga Turki untuk memastikan para pengungsi kembali dengan selamat ke negara asal mereka," katanya.

Dalam kesempatan itu Erdogan membantah tuduhan oposisi bahwa Turki telah menampung 1.5 juta pengungsi Afghanistan.

Erdogan juga menegaskan komitmen negaranya terhadap 'stabilitas dan keamanan' Afghanistan.
"Kami akan bertemu dengan pemerintah yang dibentuk oleh Taliban jika perlu dan membahas agenda bersama kami," kata Erdogan, dikutip dari laman Daily Sabah.

Taliban menyatakan perang di Afghanistan berakhir setelah mengambil alih istana kepresidenan di Kabul.

Baca Juga: Luna Maya ‘Buka-bukaan’ Masa Kelam Hingga Jualan Tas Akibat Kasus Video Syur Bareng Ariel Noah

Sebagai akibatnya, negara-negara Barat pada Senin 16 Agustus 2021 bergegas untuk mengevakuasi warganya di tengah kekacauan di Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai ketika warga Afghanistan yang panik mencari jalan keluar.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani hari Minggu mengatakan jika Taliban telah berhasil mengambil alih negara yang dipimpinnya.

"Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, harta benda, dan pertahanan diri warga negara mereka," ujarnya.

Pernyataannya keluar saat ia berhasil melarikan diri dari negara itu saat para militan memasuki ibu kota.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Otong Fajari

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X