Naskah Teks Khutbah Jumat Menyambut Tahun Baru 2023, dengan Tema Muhasabah Akhir Tahun dan Resolusi Tahun Baru

photo author
- Selasa, 20 Desember 2022 | 14:14 WIB
Berikut adalah teks naskah khutbah Jumat singkat berikut ini bertema Muhasabah akhir tahun dan resolusi tahun baru. (Pixabay)
Berikut adalah teks naskah khutbah Jumat singkat berikut ini bertema Muhasabah akhir tahun dan resolusi tahun baru. (Pixabay)

Bagaimana tilawah kita. Sudahkah kita membiasakan membaca Al Qur’an dan menambah hafalan kita? Yang di akhirat kelak akan menentukan ketinggian derajat surga.

Para sahabat demikian mesra dengan Al Quran dan selalu sigap mengamalkannya. Sehingga Sayyid Qutb menyebut mereka jailul qur’anil farid. Generasi Qur’ani yang unik.

Para sahabat Nabi hingga pahlawan Islam yang namanya abadi hingga saat ini, mereka adalah orang-orang yang demikian mesra dengan kitab suci. Para ulama hingga para pembebas negeri seperti Shalahuddin Al Ayyubi dan Muhammad Al Fatih, ternyata mereka adalah para penghafal Al Quran. Bahkan sudah hafizh sejak kecil. Bagaimana dengan kita, sudah bertambah berapa hafalan Qur’an kita dalam setahun lamanya?

Bagaimana sedekah kita? Yang akan menjadi benteng dari musibah di dunia dan benteng dari api neraka. Para sahabat mencontohkan dalam keadaan lapang dan sempit mereka bersedekah. Hingga ada yang sambil menangis membawa segenggam kurma. Karena hanya itu yang sanggup mereka infakkan.

2. Resolusi
Jama’ah Jumat hafidhakumullah,
Muhasabah harus bermuara pada kesimpulan bahwa amal-amal kita masih sedikit sedangkan dosa-dosa kita banyak. Bekal kita untuk masa depan akhirat masih sangat kurang. Sehingga muhasabah yang benar akan melahirkan resolusi dan perbaikan.

Kalau perusahaan dan orang-orang membuat resolusi untuk kinerjanya mengejar kesuksesan dunia, semestinya kita membuat resolusi berbasis muhasabah untuk kesuksesan akhirat kita. Tentu boleh kita memiliki target kesuksesan dunia, namun tujuan akhirnya tetap akhirat.

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.. (QS. Al Qashash: 77)

Maka berangkat dari muhasabah, kita buat resolusi. Terkait shalat kita. Jika belum lengkap berjamaah, kita lengkapi. Tidakkah kita ingin seperti Said bin Musayyab yang 50 tahun tak pernah ketinggalan shalat jamaah. Tidakkah kita ingin seperti Muhammad Al Fatih yang sejak baligh tak pernah meninggalkan shalat jamaah.

Kita tingkatkan pula khusyu’ dalam shalat kita. Tidakkah kita ingin demikian mesra berkomunikasi dengan Allah sebagaimana Rasulullah dan para sahabat menemukan kenikmatan terbesar dalam shalat.

وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

Dan dijadikan penyejuk hatiku dalam shalat. (HR Nasa’i dan Ahmad)

Ali bin Abu Thalib pernah terkena panah. Di zaman itu belum ada anestesi seperti sekarang. Umumnya orang di zaman itu menggunakan khamr agar tidak merasa kesakitan saat anak panahnya dicabut. Namun Ali tidak mau. Ia minta anak panah itu dicabut saat shalat. Dan demikian khusyu’nya shalat, Ali tidak mengerang kesakitan saat anak panah itu dicabut.

Kalau kita sudah muhasabah tentang tilawah dan hafalan kita. Maka perlu menghadirkan resolusi agar di tahun baru ini tilawah kita lebih banyak. Tadabbur kita lebih lama. Dan hafalan bertambah.

Kalau kita sudah muhasabah tentang sedekah kita. Maka perlu menghadirkan resolusi agar di tahun baru ini sedekah kita lebih besar. Ini juga membuat kita lebih semangat untuk kerja lebih keras, kerja lebih cerdas dan tentunya kerja lebih ikhlas. Semoga dengan resolusi ini, kita kemudian bertumbuh semakin taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bekal kita ke akhirat semakin banyak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Wicaksono

Sumber: bersamadakwah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X