KONTENJATENG.COM - Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melakukan unjuk rasa di Jakarta pada Senin, 20 Januari 2025.
Aksi ini menjadi sorotan karena melibatkan banyak ASN yang menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri di depan kantor Kemdiktisaintek.
Unjuk rasa ini dipicu oleh pemberhentian mendadak Neni Herlina, seorang pegawai Kemdiktisaintek.
Baca Juga: Banjir Gubug-Karangjati: KAI Kerahkan Petugas dan Alat Berat Atasi Gangguan KA
Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, menyatakan bahwa mungkin ada kesalahpahaman dalam pelaksanaan tugas yang memicu tuduhan tak berdasar terhadap Neni.
Aksi tersebut diikuti oleh sekitar 235 ASN, dengan tujuan menyampaikan keluhan kepada Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, serta kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.
Di tengah aksi, para ASN membawa spanduk bertuliskan sindiran kepada Menteri Satryo, seperti 'Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri' dan 'Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga'.
Mereka menuding Satryo berperilaku arogan, dengan spanduk lain yang berbunyi: 'Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat'.
Baca Juga: Kesaksian Warga Pacific Palisades: Api Turun Cepat, Rumah Terbakar
Rekam Jejak Menteri Satryo
Satryo Soemantri Brodjonegoro, lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956, saat ini menjabat sebagai Mendiksaintek dalam Kabinet Merah Putih di era pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Ia adalah putra dari Soemantri Brodjonegoro, yang pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1973.
Satryo adalah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar doktor di bidang teknik mesin dari Universitas Tokyo, Jepang, serta gelar PhD dari University of California, Berkeley, AS.
Baca Juga: Surat Edaran Pembelajaran Ramadan Siap Ditandatangani, Libur Sekolah Selama Ramadan Terealisasi?
Karier kepemimpinannya dimulai ketika ia terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB pada tahun 1992. Satryo dikenal sebagai ilmuwan dengan 99 publikasi ilmiah dan pernah menjabat sebagai Dirjen Dikti dari 1999 hingga 2007.
Artikel Terkait
Geser Persitema di Runner Up Klasemen, Persip Pekalongan Tundukkan PSIW Wonosobo dengan Skor Kemenangan Telak 3-0 di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan
Pemkot Semarang Resmikan Embung Geomembran, Perkuat Ketahanan Pangan
Layanan Darurat Semarang Kini Lebih Mudah dengan Call Center 112
3 Fakta Menarik Alex Pastoor: Dari Belajar Bahasa Indonesia hingga Memantau Pemain Muda
Pemblokiran TikTok di AS, RedNote Jadi Alternatif Populer, Tapi Apakah Aman?
Ramai di Medsos Soal Makan Bergizi Gratis, dari Kecaman Deddy Corbuzier ke Siswa hingga Prabowo Minta Maaf
Surat Edaran Pembelajaran Ramadan Siap Ditandatangani, Libur Sekolah Selama Ramadan Terealisasi?
Livy Renata Sindir Deddy Corbuzier: Kritik Siswa MBG dan Ungkit Podcast Lawas
Kesaksian Warga Pacific Palisades: Api Turun Cepat, Rumah Terbakar
Banjir Gubug-Karangjati: KAI Kerahkan Petugas dan Alat Berat Atasi Gangguan KA