KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota Semarang memperingati Hari Pramuka ke-64 dengan cara berbeda. Tidak hanya menggelar upacara, peringatan tahun ini juga diisi dengan kegiatan penanaman mangrove di kawasan pesisir Tugurejo, Kamis (14/8).
Acara tersebut dihadiri Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang Arwita Mawarti. Dengan mengusung tema “Literasi Mangrove”, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa Pemkot berkomitmen menanam 10.000 pohon mangrove di kawasan pantai. Program ini menjadi langkah nyata untuk memulihkan wilayah pesisir yang terdampak abrasi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Anak-anak pramuka hari ini kami ajak mengenal mangrove melalui literasi singkat. Harapannya, mereka semakin peduli, mau membaca lebih banyak literatur, bahkan ikut menanam kembali,” ujar Agustina.
Dari target 10.000 pohon, Pemkot Semarang telah menyiapkan 4.000 bibit yang akan ditanam pada akhir Agustus. Sisanya akan ditanam secara bertahap hingga September mendatang.
Kepala DLH Kota Semarang, Arwita Mawarti, menambahkan bahwa penanaman mangrove merupakan strategi penting dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dan abrasi. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai habitat alami bagi berbagai biota laut.
“Penanaman mangrove bukan hanya simbol peringatan Hari Pramuka, tetapi langkah nyata menjaga masa depan lingkungan Kota Semarang. Generasi muda harus memahami bahwa melestarikan pesisir berarti menjaga kehidupan,” tegas Arwita.