Ramai Soal Pejabat Lebih Dulu Disuntik Vaksin Dosis Ketiga, Ini Kata Kemenkes

photo author
- Kamis, 26 Agustus 2021 | 13:11 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /Pixabay/Fernandozhiminaicela
Ilustrasi Vaksin Covid-19. /Pixabay/Fernandozhiminaicela

KONTENJATENG.COM - Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan Kemenkes tengah mengevaluasi ketepatan sasaran vaksinasi booster.

Siti Nadia mengatakan, Menkes Budi Gunadi Sadikin memantau pelaksanaan vaksinasi dengan bantuan sejumlah auditor untuk mencegah penyimpangan vaksinasi dari mulai distribusi, stok vaksin, hingga penggunaannya.

"Sesuai dengan SE juga bahwa pemberian vaksinasi dosis ketiga atau booster ini hanya diberikan kepada tenaga kesehatan. Dan ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,” ujar Siti Nadia dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia daring, Rabu, 25 Agustus 2021.

Baca Juga: 25 Persen Warga Sri Lanka Menerima Vaksinasi Covid-19

"Karena pak Menkes sudah menggandeng auditor-auditor kita untuk kemudian nanti dalam pelaksanaannya melakukan evaluasi mengenai ketepatan dari sasaran ini. Jadi sampai sekarang tentunya vaksinasi booster ini hanya diberikan kepada tenaga kesehatan,” kata Siti Nadia.

"Disisi lain, Kemenkes juga mengatakan baru sekitar 450 ribu tenaga kesehatan yang telah menerima suntikan vaksin dosis ketiga atau ‘booster’, sebagaimana dikutip dari laman PMJ News.

Menkes Budi juga mengatakan jumlah tersebut setara dengan 34 persen dari total target penerima ‘booster sebanyak 1,5 juta tenaga kesehatan.

Baca Juga: Youtuber Penista Agama Islam Muhammad Kece Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

“Capaian yang paling tinggi itu di Bali dan Kepulauan Riau,” kata Budi dalam rapat kerja dengan DPR RI pada Rabu.

Menurut Budi, penerimaan tenaga kesehatan untuk bersedia di vaksin dosis ketiga sudah jauh lebih tinggi dibanding saat awal kebijakan ini dimulai pada Juli lalu.

Hal itu sempat terjadi lantaran penyuntikan dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna dengan ‘platform’ mRNA yang berbeda dengan dua dosis vaksin Sinovac dengan ‘platform’ inaktivasi yang lebih dulu diterima tenaga kesehatan.

Baca Juga: 5 Zodiak Rawan Memiliki Kemungkinan Berselingkuh, Gemini dan Aquarius Perlu Diwaspadai

“Kalau tenaga kesehatan tidak nyaman dengan ‘platform’ berbeda, kita buka opsi dengan yang sama,” tuturnya.

Sementara itu, Amnesty International Indonesia meminta pemerintah memastikan bahwa vaksin dosis ketiga betul-betul diprioritaskan hanya untuk tenaga kesehatan, bukan pejabat.

Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena mengatakan hal ini menanggapi laporan bahwa beberapa pejabat pemerintah di Indonesia telah menerima vaksin dosis ketiga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X