Membuka Dojo dan Membina Mental
Langkah konkret pertama yang disiapkan Andreas adalah membuka lebih banyak dojo di berbagai daerah. Ia ingin menjadikan dojo sebagai pusat pembinaan mental dan karakter generasi muda.
"Kyokushinkai bukan sekadar bela diri. Ini adalah pembentukan mental: ketangguhan, kedisiplinan, ketulusan. Generasi muda kita butuh itu," ujar Andreas.
Di tengah dunia yang makin kompetitif, nilai-nilai seperti integritas dan ketahanan mental menjadi kebutuhan mendesak. Kyokushinkai, menurut Andreas, menawarkan jalan itu melalui filosofi keras namun penuh penghormatan.
Andreas tidak menutup mata bahwa perjalanan ini berat. Namun ia optimistis, dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, Kyokushinkai bisa kembali berjaya bahkan lebih besar daripada sebelumnya.
"Saya pernah melakukannya di gulat. Saya percaya kita bisa melakukannya juga di Kyokushinkai," katanya mantap.
Kini, langkah baru itu telah dimulai. Dari matras gulat ke arena karate, dari Semarang untuk Indonesia, Andreas Budi Wirohardjo kembali menyalakan semangat — semangat pantang menyerah, membentuk karakter, dan menorehkan prestasi.
Artikel Terkait
Airlangga Bongkar Soal Tambahan Impor Migas AS Masih Dinego RI demi Tekan Tarif Resiprokal Trump
Respons Isu Direktur JakTV dan Kejagung, Asosiasi TV Lokal Tegaskan Staf Tetap Lakukan Aktivitas Jurnalistik Secara Profesional
Agustina Wali kota Semarang Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
DPRD Kota Semarang Dorong Kemudahan Akses Modal bagi Pelaku Usaha
HUT Ke-35, MAN 2 Kota Semarang Launching Podcast
Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Siswa, MAN 1 Kota Semarang Gelar P5RA
PT Jasa Raharja Bahas Strategi Meningkatkan Kepatuhan Pajak dan Peningkatan Pendapatan Lewat Program Unggulan Bersama Gubernur Jawa Tengah
Prodi Teknologi Rekayasa Pangan UDB Beri Pelatihan Perhitungan Harga Produksi Asinan Mangga
FSM UNDIP - PT St Morita Farma Implementasikan Liposom Sebagai Inovasi Produk Kosmetik
Dewan Mahasiswa Universitas Semarang Gelar Training Legislatif 2025